Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1039: Ukraina Terima Kiriman Gas Alam Cair Part 1 dari AS
Ukraina telah menerima kiriman pertama gas alam cair dari Amerika Serikat (AS). Simak peristiwa dalam perang Rusia-Ukraina lainnya berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Perdana Menteri Slowakia, Robert Fico, mengatakan di Facebook pada hari Jumat malam: "Jika seseorang ingin menyelenggarakan perundingan damai di Slowakia, kami akan siap dan ramah."
- Biden Janjikan Bantuan Militer Baru
Pemerintahan Joe Biden berjanji untuk menyetujui bantuan militer baru ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara yang penting.
Kirby mengatakan paket bantuan keamanan AS yang dijanjikan diharapkan akan diumumkan "dalam beberapa hari ke depan", meskipun tidak jelas berapa banyak yang akan disertakan.
Lonjakan bantuan tersebut terjadi beberapa minggu setelah penasihat keamanan nasional, Jake Sullivan, bertemu dengan kepala kantor presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Washington.
Mereka menjanjikan dukungan yang luas, termasuk rencana pengiriman ratusan ribu peluru artileri, ribuan roket, dan ratusan kendaraan lapis baja pada pertengahan Januari.
- Kerugian Pasukan Korea Utara
Pasukan Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Kursk Rusia menderita kerugian besar dan tidak dilindungi oleh pasukan Rusia yang bertempur bersama mereka, menurut Ukraina.
AS mengatakan jenderal Rusia dan Korea Utara melihat tentara tersebut sebagai "yang bisa dikorbankan".
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada Jumat (27/12/2024) kalau pasukan Rusia mengirim orang Korea Utara ke medan perang dengan perlindungan minimal dan bahwa orang Korea Utara mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari ditawan.
"Kerugian mereka signifikan, sangat signifikan," kata presiden Ukraina dalam pidato video malam harinya.
"Kami melihat bahwa baik militer Rusia maupun pengawas Korea Utara mereka tidak memiliki kepentingan untuk memastikan kelangsungan hidup orang Korea Utara ini."
Zelensky mengatakan "beberapa" tentara Korea Utara yang terluka telah meninggal setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pasukan yang dikirim oleh Pyongyang membunuh diri mereka sendiri daripada mengambil risiko ditangkap.
"Gelombang manusia tentara Korea Utara dikirim menuju kematian mereka dalam serangan sia-sia oleh para jenderal yang menganggap mereka sebagai orang yang bisa dikorbankan," katanya.
Kirby memperkirakan bahwa Pyongyang menderita lebih dari 1.000 orang tewas atau terluka hanya dalam seminggu terakhir, yang mengonfirmasi angka serupa yang dilaporkan oleh Korea Selatan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)