Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Laporan Israel, Hamas: Rudal 7,5 Kg Pembunuh Haniyeh Dipandu Sinyal Ponsel di Teheran

Hamas menyatakan operasi pembunuhan Haniyeh dilakukan dengan peluru kendali seberat 7,5 kg bahan peledak yang menargetkan sinyal ponsel Haniyeh. 

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bantah Laporan Israel, Hamas: Rudal 7,5 Kg Pembunuh Haniyeh Dipandu Sinyal Ponsel di Teheran
AFP/Anadolu Ajansi
Penampakan lokasi Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh pada Rabu (31/7/2024), di dekat Kompleks Saadabad, Teheran utara, Iran. 

Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediaman mereka menjadi sasaran di Teheran pada 31 Juli, menurut pernyataan yang dirilis oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh "dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika."

Iran Punya Kekuatan Besar, Israel Bisa Kewalahan

Terkait perkembangan konflik Iran dan Israel, koresponden Urusan Utara dan Militer di media Israel Maariv, Avi Ashkenazi, menyebut kekuatan militer Iran tetap menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Israel.

Israel disebut-sebut akan kewalahan jika meniatkan diri untuk melawan Iran bila perang pecah.

Menurut Ashkenazi, Iran memiliki kekuatan besar, dengan ratusan ribu rudal, ekonomi yang lebih besar dari Israel, dan sumber daya yang besar, termasuk mineral, gas alam, dan minyak.

Dalam pernyataan Ashkenazi, ia mempertanyakan apakah Israel mampu terlibat perang melawan Iran, dan menekankan, masalahnya lebih kompleks.

Dikutip dari Al Mayadeen, Ashkenazi juga menyebut Lembaga Intelijen Israel, Mossad marah besar setelah adanya kebocoran dari wartawan politik yang mengklaim kepala Mossad merekomendasikan peluncuran kampanye melawan Iran.

Berita Rekomendasi

Kepala Mossad, David Barnea pun langsung menyatakan laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

"Saya berasumsi Barnea mengacu pada rencana operasional yang dapat merugikan Iran. Saya yakin itulah yang dimaksudnya," kata Ashkenazi.

Ashkenazi pun menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan Iran, bahkan ketika mereka terluka.

"Akhirnya, Barnea mengakui bahwa pada akhirnya, Israel akan mundur dari perang dengan Iran," ucap Ashkenazi.

AS Khawatir pada Iran

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sangat khawatir dengan Iran yang menurutnya makin melemah.

Baca juga: Ali Khamenei: Iran Tak Punya Proksi di Timur Tengah, Zionis Israel Belum Menang

Meski semakin melemah, AS khawatir dengan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh Iran.

Iran telah mengalami kemunduran dalam pengaruh regionalnya setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang bersekutu dengan Iran, Bashar al-Assad.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas