Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Diperkirakan 179 Orang, Disebut jadi Bencana Terburuk di Korsel
Korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan diperkirakan sebanyak 179 orang.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
Sementara itu, Presiden Jeju Air Co Ltd., Kim E-bae, menyampaikan simpati dan permintaan maaf kepada para penumpang yang kehilangan nyawa serta keluarga yang ditinggalkan.
Ia menjanjikan kerja sama penuh dengan pemerintah untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.
"Terlepas dari penyebabnya, saya sangat merasa bertanggung jawab sebagai CEO."
"Jeju Air akan melakukan segala daya untuk mempercepat upaya pemulihan dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban," ucap Kim.
Kim menyatakan, penyebab kecelakaan tersebut masih belum jelas dan menekankan, maskapai tersebut sedang menunggu hasil investigasi resmi dari otoritas pemerintah.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Tembus 96 Orang, KBRI Seoul: Tak Ada WNI
"Saat ini, sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut, dan kami harus menunggu temuan resmi dari lembaga pemerintah terkait," katanya.
Seorang perwakilan Jeju Air juga mencatat, pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air yang jatuh berusia 15 tahun, tidak memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya.
Maskapai tersebut tengah berupaya mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan dan mengklarifikasi keadaan yang melatarbelakanginya, kata perwakilan tersebut.
Keluar Api dari Mesin Jet
Seorang saksi mata yang melihat insiden jatuhnya Jeju Air di Bandara Internasional Muan mengatakan, dirinya sempat melihat api yang keluar dari mesin jet pesawat tersebut.
Yoo Jae-yong, yang sedang menginap di penginapan dekat Bandara Muan, mengatakan ia bahkan mendengarkan beberapa suara ledakan sebelum pesawat itu menabrak tembok pagar.
Baca juga: Kecelakaan Tragis: Pesawat Jeju Air Terbakar di Bandara Muan Korea Selatan
"Saya sedang memberi tahu keluarga saya bahwa ada masalah dengan pesawat itu ketika saya mendengar ledakan keras," kata Yoo, dikutip dari Yonhap.
Saksi lain, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Cho, mengatakan dia sedang berjalan-jalan sejauh 4,5 kilometer dari bandara ketika kecelakaan itu terjadi.
"Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya," kata Cho.
"Lalu terdengar ledakan keras diikuti asap di udara, lalu saya mendengar serangkaian ledakan," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.