Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayor Jenderal Tentara Israel: IDF Rugi Besar di Jabalia, Serbuan Berulang Tanpa Target Jelas

Dalam serbuan kelima IDF ke Jabalia, pasukan Israel dilaporkan kehilangan hampir empat puluh tentara yang tewas oleh sergapan Qassam, sayap Hamas.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mayor Jenderal Tentara Israel: IDF Rugi Besar di Jabalia, Serbuan Berulang Tanpa Target Jelas
khaberni/tangkap layar
Pasukan Israel (IDF) melakukan evakuasi terhadap rekan tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza menggunakan helikopter. 

Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

“Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levy.

Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

Baca juga: Rudal Hipersonik Houthi Yaman Sasar Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Israel Kunci Separuh Wilayahnya

Dia mengatakan tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

“Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

Berita Rekomendasi

“Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza.
Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

Banyak tentara Israel alami trauma

Awal tahun ini media-media Israel menyebutkan bahwa ada banyak tentara Israel yang mengalami trauma dan stres setelah dibebastugaskan dari operasi di Gaza.

Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan menembak kawan sendiri di Tel Aviv.

“Seorang tentara Israel yang baru-baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza membunuh kawannya di dalam apartemen,” demikian laporan Channel 12.

Sementara itu, Haaretz pada bulan Desember 2023 menyebut sebanyak 18 persen dari tentara Israel yang ikut dalam serangan di Gaza mengalami masalah kesehatan mental.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas