Cucu dan Menantu Rifaat Al-Assad Ditahan di Lebanon, Skandal Paspor Palsu Terungkap
Cucu perempuan dan menantu Rifaat Al-Assad diselidiki akibat mencoba bepergian menggunakan paspor palsu di Lebanon.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Keduanya mengklaim tidak dapat memperbarui paspor mereka yang telah berakhir, sehingga terpaksa menggunakan dokumen palsu.
Sementara itu, Duraid al-Assad, ayah Shams, dilaporkan berhasil melakukan perjalanan ke Kairo beberapa jam sebelum penangkapan mereka.
Rifaat al-Assad, kakek Shams, juga diketahui telah melakukan perjalanan dari Beirut ke Uni Emirat Arab menggunakan paspor yang masih berlaku.
Namun Rifaat dan Duraid tidak diperiksa oleh otoritas Lebanon dan tidak ada surat perintah internasional untuk penangkapan mereka.
Sebagai informasi, Rifaat Al-Assad merupakan mantan wakil presiden di bawah saudaranya Hafez al-Assad.
Ia telah menghadapi tuntutan internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, yang dilakukan lebih dari empat dekade lalu, dikutip dari Middle East Monitor.
Pada tahun 1984, ia mencoba merebut kekuasaan.
Saat itu bertepatan ketika Hafez sedang jatuh sakit.
Karena tak berhasil, Rifaat melarikan diri dan mengasingkan diri ke Prancis.
Pada tahun 2021, Rifaat dihukum di Prancis karena korupsi dan penggunaan dana negara Suriah secara ilegal, dan dijatuhi hukuman penjara empat tahun.
Pada tahun yang sama, media pro-Assad mengklaim bahwa ia kembali ke Damaskus atas izin Bashar al-Assad, yang kabarnya karena "pengampunan."
Akan tetapi sejak saat itu, keberadaan pasti Rifaat tidak dapat diketahui.
Jatuhnya Assad
Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok antirezim kembali bentrok pada 27 November 2024.
Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.