Jeju Air Ditimpa Krisis Besar, Kecelakaan Fatal dan Kerusakan Roda Pendaratan Armada Lainnya
Jeju Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan (Korsel) menghadapi krisis besar setelah mengalami dua insiden serius hanya dalam waktu singkat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
Pihak berwenang melaporkan pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat dan tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.
Penumpang pun dipindahkan ke pesawat lain dan diberangkatkan ke Pulau Jeju pada pukul 08:30 pagi waktu setempat.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kejadian ini menambah daftar panjang krisis yang dihadapi oleh maskapai tersebut.
Tantangan Besar Jeju Air
Krisis yang dihadapi Jeju Air semakin memprihatinkan setelah bencana fatal yang menimpa pesawat 7C 2216 dan insiden teknis pada pesawat lainnya.
Maskapai yang berbasis di Seoul ini, yang mengoperasikan sekitar 39 pesawat Boeing 737-800 dari total 41 armadanya, kini tengah berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan keselamatan penerbangan.
"Perputaran pesawat merupakan tindakan yang diperlukan untuk operasi yang aman," ujar seorang pejabat Jeju Air.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang kami."
Kebijakan Keamanan yang Diperketat
Pihak berwenang Korea Selatan bersama Jeju Air kini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan dan prosedur penerbangan.
Semua pesawat Jeju Air akan diperiksa secara lebih ketat, dan protokol keselamatan yang lebih ketat akan diterapkan untuk mencegah insiden serupa.
Masa Berkabung Nasional
Seiring dengan upaya penyelamatan yang terus berlangsung, pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, yakni hingga 4 Januari 2025 untuk menghormati korban yang tewas dalam kecelakaan ini.
Penjabat Presiden Choi Sang-mok juga mengunjungi lokasi kecelakaan dan menyatakan bahwa pemerintah akan berusaha sebaik mungkin untuk mendukung keluarga korban.
"Semua organisasi terkait akan bekerja sama dan melakukan segala upaya untuk menyelamatkan korban selamat," ujar Choi, sembari menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.