Serang RS Kamal Adwan di Gaza, Pasukan Israel Dituduh Lakukan Pembunuhan dan Pelecehan Seksual
Tentara Israel memaksa wanita dan anak perempuan untuk melepas pakaian mereka di bawah ancaman, hinaan, dan cercaan yang menyinggung.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), Euro-Med Human Rights Monitor, mengatakan para penyintas serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, telah memberikan “kesaksian yang mengerikan”.
Kesaksian itu tentang bagaimana pasukan Israel melakukan “pembunuhan yang disengaja, eksekusi lapangan, serta serangan seksual dan fisik terhadap wanita dan anak perempuan” di dalam dan di dekat fasilitas medis tersebut.
Seorang paramedis berusia 44 tahun menceritakan bagaimana pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina yang sedang mengibarkan bendera putih, serta seorang anak yang memiliki gangguan psikologis.
"Di antara kami ada lima orang yang terluka dan dipaksa berjalan di depan tank. Tiba-tiba, mereka ditembak mati tanpa diinterogasi," katanya, Senin (30/12/2024), dilansir Al Jazeera.
Euro-Med Monitor juga mengatakan kesaksian menunjukkan tentara Israel memaksa wanita dan anak perempuan untuk melepas pakaian mereka di bawah ancaman, hinaan, dan cercaan yang menyinggung.
Beberapa wanita dan anak perempuan juga melaporkan mengalami pelecehan seksual.
"Seorang tentara memaksa seorang perawat untuk melepas celananya, lalu meletakkan tangannya di atasnya."
"Ketika ia mencoba melawan, tentara itu memukulnya dengan keras di wajah, menyebabkan hidungnya berdarah," ungkap seorang perempuan kepada tim lapangan kelompok tersebut.
Seorang perempuan lain melaporkan bahwa seorang tentara berkata kepada seorang perempuan dalam kelompoknya:
“Lepaskan, atau kami akan memaksamu melepaskannya.”
Israel Menangkap Direktur RS Kamal Adwan
Sementara itu, tentara Israel menahan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya.
Militer Israel menuduh militan Hamas menggunakan fasilitas itu dan mengatakan lebih dari 240 orang ditahan.
Baca juga: Israel Membebaskan 20 Tahanan Gaza Setelah ada Laporan Penyiksaan
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Dr. Hussam Abu Safiya ditangkap pada Jumat (27/12/2024) bersama puluhan staf lainnya dan dibawa ke pusat interogasi.
Kementerian tersebut mengatakan pasukan Israel menyerbu rumah sakit dan memaksa banyak staf dan pasien keluar serta menyuruh mereka menanggalkan pakaian di cuaca musim dingin, menurut kementerian tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.