Turki Tingkatkan Upaya Penyediaan Listrik ke Suriah, Cepat Bangkitkan Sektor Energi yang Terpukul
Turki berminat menyediakan listrik ke Suriah dan memperkuat infrastruktur energi negara itu, kata Menteri Energi Turki Alparslan Bayraktar pada 27 Des
Editor: Muhammad Barir
Turki Tingkatkan Upaya Penyediaan Listrik ke Suriah, Cepat Bangkitkan Sektor Energi yang Terpukul
TRIBUNNEWS.COM- Turki berminat menyediakan listrik ke Suriah dan memperkuat infrastruktur energi negara itu, kata Menteri Energi Turki Alparslan Bayraktar pada 27 Desember.
Menteri energi menjelaskan kepada wartawan Turki bahwa Ankara mungkin juga bekerja sama dengan otoritas baru Suriah, yang dipimpin oleh mantan kelompok Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham (HTS), untuk memperkuat proyek minyak dan gas alam di Suriah.
Menteri Luar Negeri Turki mengatakan Ankara bekerja sama dengan otoritas baru Suriah untuk menyediakan listrik ke daerah-daerah yang tidak memiliki listrik.
"Kita harus segera menyediakan listrik ke wilayah Suriah yang tidak memiliki listrik, dengan impor sebagai tahap awal. Dalam jangka menengah, kami juga berencana untuk meningkatkan daya listrik yang ditetapkan, kapasitas produksi di sana," kata Bayraktar, menurut surat kabar Turki Hurriyet .
“Ada kebutuhan untuk semuanya di Suriah. Kami akan mengerjakan rencana induk infrastruktur dengan para pemimpin di sana.” Ia juga mengatakan Ankara berpotensi mengirim listrik ke Lebanon melalui Suriah. Sebelum jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, sanksi AS menghentikan kesepakatan gas untuk menyediakan energi bagi Lebanon melalui Suriah.
Kesepakatan itu awalnya diajukan oleh Washington untuk mencegah Hizbullah melanjutkan upayanya untuk membawa gas Iran ke Lebanon. Kesepakatan yang disponsori AS tidak pernah terwujud.
"Semuanya dibutuhkan di Suriah. Kami akan menggarap rencana induk infrastruktur dengan para pemimpin di sana," lanjut menteri energi Turki. "Ada banyak topik yang perlu dimatangkan, mulai dari membangun jaringan pipa minyak dari Suriah ke Turki, menggabungkannya dengan jaringan pipa Irak-Turki."
Terkait jaringan pipa tersebut, menteri tersebut mengatakan “masih ada diskusi yang sedang berlangsung mengenai pengangkutan gas Qatar melalui Suriah ke Turki dan Eropa,” dan bahwa “rencana ini masih dalam tahap awal dan memerlukan evaluasi teknis dan finansial lebih lanjut.”
Ia menambahkan bahwa proyek pipa tersebut dapat membantu menciptakan koridor energi yang signifikan di Suriah.
“Kami berencana untuk berbagi kontribusi potensial kami dengan mitra-mitra kami. Proyek-proyek seperti mengintegrasikan jaringan pipa minyak Suriah dengan jaringan pipa Irak-Turkiye dan mengangkut gas Qatar melalui Suriah ke Turkiye dan Eropa masih dalam tahap awal. Mirip dengan cara kami mengangkut minyak Gabar ke Idil melalui jaringan pipa sepanjang 38 kilometer, model serupa dapat diterapkan di sini,” kata Bayraktar.
Proyek jaringan pipa gas alam Turki-Qatar diusulkan pada awal tahun 2000-an dan ditujukan untuk menyalurkan gas Qatar ke Turki dan ke Eropa melalui Arab Saudi, Yordania, dan Suriah. Usulan Qatar ditolak oleh pemerintah sebelumnya di Suriah.
Kebangkitan kembali proyek-proyek energi ini terjadi setelah Ankara memberi sinyal akan ikut campur dalam penyusunan konstitusi baru Suriah.
Pasukan militer Turki telah menduduki Suriah sejak 2016 dan mendukung koalisi faksi ekstremis bersenjata yang disebut Tentara Nasional Suriah (SNA), yang membantu Turki memerangi militan Kurdi di negara tersebut. Ankara juga telah memberikan dukungan kepada HTS selama bertahun-tahun, terutama saat kelompok itu dikenal sebagai Front Nusra milik Al-Qaeda.
Bentrokan sengit telah berkecamuk antara SNA dan milisi Kurdi yang didukung AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang memiliki hubungan dekat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan cabangnya di Suriah.
SDF selama bertahun-tahun membantu pasukan pendudukan AS di Suriah mengawasi kendali atas ladang minyak dan wilayah kaya energi di negara itu.
Sektor energi Suriah telah mengalami kerugian miliaran selama bertahun-tahun akibat sanksi, pendudukan AS, dan penjarahan minyak Suriah oleh Washington.
SUMBER: THE CRADLE
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.