Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Being 737 Jeju Air Nahas Sehari Terbang ke 4 Negara, Perawatan Pra-Keberangkatan Cuma 28 Menit

Jadwal pemeliharaan yang ketat menimbulkan kekhawatiran bahwa Jeju Air lebih mengutamakan efisiensi operasional dibandingkan keselamatan penerbangan.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Being 737 Jeju Air Nahas Sehari Terbang ke 4 Negara, Perawatan Pra-Keberangkatan Cuma 28 Menit
dok. Jeju Air/Korea Times
Pesawat Jeju Air lepas landas. Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air nomor penerbangan 2216 yang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, memiliki jadwal terbang yang sangat padat. 

Ini karena setiap tambahan segmen penerbangan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Baca juga: Nyaris Terjadi Lagi, Pilot Jeju Air Boeing 737-800 Putuskan RTB karena Masalah Roda Pendaratan 

Seorang mekanik yang bekerja di maskapai penerbangan low cost carrier lain mengatakan, membatasi waktu persiapan menjadi sekitar satu jam, termasuk pemeliharaan, memungkinkan maskapai penerbangan untuk melaksanakan jadwal yang ambisius," ujarnya.

Misalnya, terbang ke tiga kota di Asia Tenggara dan satu kota di Jepang dalam satu hari.

Dibeli Jeju Air Tahun 2017 Sebelumnya Dioperasikan Rynair di Eropa

Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan itu dibeli Jeju Air pada tahun 2017 setelah sebelumnya dioperasikan oleh Ryanair.

Rynair dikenal sebagai maskapai penerbangan low cost carrier Eropa yang terkenal dengan penjadwalan terbangnya yang agresif. 

Perawatan pesawat Jeju Air
Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air ROK menjalani perawatan di hanggar perawatan pesawat di Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan, China.

Reputasi Ryanair dalam hal perawatan minimal menimbulkan kecurigaan tentang riwayat perawatan pesawat tersebut.

Baca juga: Badan Pesawat Jeju Air Hancur Total Sulitkan Identifikasi Penumpang Tewas

“Ryanair terkenal dengan perputaran yang ketat dan mungkin telah menggunakan pesawat ini secara berlebihan selama pelayanannya."

Berita Rekomendasi

"Pesawat tersebut mungkin sudah mencapai batas kemampuannya sebelum Jeju Air mengakuisisinya,” kata orang dalam industri tersebut.

Tragedi ini memicu kembali perdebatan mengenai apakah waktu pemeliharaan minimum yang diwajibkan pemerintah cukup untuk menjamin keselamatan.

Perawatan pesawat Jeju Air di Hainan
Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air ROK menjalani perawatan di hanggar perawatan pesawat di Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan, China.

Pengamat berpendapat bahwa standar 28 menit tidak memberikan ruang untuk mengidentifikasi potensi masalah.

Seorang mantan kepala pemeliharaan di sebuah maskapai penerbangan besar mengatakan, pemeriksaan selama 28 menit itu seperti menggunakan plester.

"Ini tidak memperhitungkan potensi kesalahan tersembunyi. Pendekatan industri terhadap keselamatan harus proaktif, bukan reaktif," ujarnya.

Cacat Roda Pendaratan Timbulkan Tanda Bahaya

Kecelakaan itu diyakini melibatkan kerusakan roda pendaratan, sehingga memicu pertanyaan lebih lanjut tentang kecukupan perawatan.

Yang mengkhawatirkan, hanya satu hari setelah kecelakaan, pesawat Boeing 737 Jeju Air lainnya juga mengalami masalah roda pendaratan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas