TRIBUNNEWS.COM - Mobil Tesla meledak di depan Trump Hotel di Las Vegas, AS pada Rabu (1/1/2025) waktu setempat atau Kamis (2/1/2025) waktu Indonesia.

Dikutip dari CNN, pihak berwenang mengatakan meledaknya mobil Tesla itu akibat adanya sistem detonasi yang dikontrol oleh pengemudi.

Sheriff Las Vegas, Kevin McMahill mengatakan bahwa mobil tersebut dilaporkan meledak pada pukul 8.40 pagi.

Akibat kejadian tersebut, satu orang dinyatakan tewas dan jasadnya telah dibawa oleh pihak berwenang untuk keperluan investigasi.

Selain itu, ada pula tujuh korban luka akibat insiden tersebut dan dalam kondisi stabil.

McMahill menuturkan adanya dugaan bahwa insiden ini ada kaitannya dengan serangan di New Orleans pada hari yang sama.

Sebagai informasi, ada peristiwa ditabraknya kerumunan orang saat perayaan Tahun Baru 2025 oleh pengemudi truk pikap di New Orleans, AS sehingga mengakibatkan 10 orang tewas dan 30 orang lainnya luka-luka.

Adapun kronologi berawal ketika mobil Tesla berhenti di depan area valet Trump Hotel dan langsung meledak.

Pengemudi yang mengendarai mobil tersebut langsung tewas, dikutip dari ABC News.

Baca juga: Malam Tahun Baru Berdarah di AS, Truk Tabrak Kerumunan di New Orleans, 10 Orang Tewas

McMahill menuturkan truk itu berada di depan hotel selama 15-20 detik sebelum ledakan terjadi.

Sementara, mobil Tesla itu merupakan kendaraan sewaan dari Colorado dan terpantau sampai di Las Vegas pada Rabu pagi.

Video pengawas menunjukkan seorang pengemudi melewati Trump Hotel sekitar satu jam sebelum mobil yang dikendarainya meledak.

Kemudian, mobil tersebut berputar balik dan berhenti di depan Trump Hotel.

Video terkait peristiwa tersebut pun viral di media sosial. Sementara, menurut video yang dibagikan kepolisian setempat, tabung mesin dalam kondisi hangus dan ditemukan mortir di bak mobil yang terbakar parah.