Pernikahan Palsu Menjamur di Singapura, Apa Penyebabnya?
Pernikahan yang disengaja terjadi saat dua orang menikah dengan tujuan tunggal untuk memperoleh keuntungan imigrasi.
Editor: Hasanudin Aco
Penyelidikan mengungkapkan bahwa mereka diduga telah meresmikan pernikahan mereka tetapi tidak tinggal bersama.
Pria itu juga diduga mensponsori permohonan istrinya untuk memperpanjang izin kunjungan jangka panjang dan jangka pendeknya.
Dan mereka telah menyatakan bahwa mereka tinggal bersama di alamat tempat tinggal yang sama.
Saat ICA menggelar pengarahan tentang penggerebekan tersebut pada pukul 5.30 pagi, sejumlah tim petugas sudah dikerahkan ke dua lokasi tersebut.
Sekitar pukul 6 pagi, saat ST tiba di Bukit Batok, flat masih sepi, tetapi di luar, terlihat banyak sekali aktivitas.
Tiga petugas ICA berkumpul di luar unit, sementara beberapa lainnya bertindak sebagai pengintai dari blok seberang.
Setelah sekitar satu jam, lampu di unit tersebut dinyalakan, memberi sinyal kepada petugas bahwa seseorang telah bangun.
Petugas ICA kemudian memasuki unit dan menangkap pria tersebut.
Bersamaan dengan itu, tim petugas ICA lainnya di Potong Pasir menangkap istrinya.
Ketika petugas ICA mengetuk pintu apartemen, teman-teman sekamarnya mengaku belum pernah melihatnya sebelumnya. Namun, petugas menemukannya berjongkok di balik pintu toilet.
Investigasi terhadap pasangan itu masih berlangsung.
Inspektur Mark Chai, wakil pejabat yang bertanggung jawab atas divisi intelijen ICA, mengatakan pernikahan palsu di Singapura sering kali melibatkan seorang wanita asing yang membayar sejumlah uang kepada seorang pria Singapura agar diatur pernikahannya.
Sehingga dia bisa mendapatkan izin untuk tinggal atau bekerja di sini.
Inspektur Chai mengatakan peningkatan kasus semacam itu memprihatinkan karena dapat menimbulkan masalah sosial di Singapura, di mana para warga negara asing dapat terlibat dalam kegiatan terlarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.