Hamas Terbitkan Video Tentara Israel Ditawan Saat Perundingan Gencatan Senjata Dilanjutkan di Doha
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam menerbitkan sebuah video pada tanggal 4 Januari tentang seorang tentara wanita Israel berusia 19 tahun
Editor: Muhammad Barir
Hamas Terbitkan Video Tentara Israel Ditawan Saat Perundingan Gencatan Senjata Dilanjutkan di Doha
TRIBUNNEWS.COM- Sayap militer Hamas, Brigade Qassam menerbitkan sebuah video pada tanggal 4 Januari tentang seorang tentara wanita Israel berusia 19 tahun yang ditawan di Gaza.
Rekaman itu menunjukkan Liri Albag memohon kepada pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan dia dan tawanan lainnya.
Hamas menuntut tentara Israel mundur dari Gaza dan membebaskan sebagian dari ribuan warga Palestina yang ditawan di penjara Israel.
Ia menyatakan bahwa salah satu rekan prajurit perempuannya terluka parah akibat pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel di Gaza.
"Kami berada dalam mimpi buruk yang mengerikan. Kesempatan kami untuk tetap hidup bergantung pada penarikan pasukan Israel dan tidak sampai ke kami," ungkapnya.
"Saya bertanya kepada pemerintah Israel, jika orang-orang yang Anda cintai ditawan, apakah Anda akan melanjutkan perang sampai sekarang? Apakah Anda ingin membunuh kami?" tanyanya.
Albag ditawan oleh Hamas bersama enam tentara wajib militer wanita lainnya di pangkalan militer Nahal Oz di perbatasan Gaza pada 7 Oktober 2023. Lima dari mereka masih ditawan.
Setelah video tersebut dirilis, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Tel Aviv dekat markas militer, dan menyerukan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan kesepakatan.
Omri Lifshitz, putra dari penyintas tawanan Yocheved Lofshitz dan tawanan Oded Lofshitz, menuntut Trump agar “Mengakhiri perang sialan ini sekarang juga.”
Para wajib militer perempuan bertanggung jawab untuk memantau perbatasan Gaza. Mereka memperingatkan atasan mereka beberapa bulan dan minggu menjelang 7 Oktober bahwa Hamas sedang bersiap untuk melancarkan serangan dari Gaza ke pemukiman dan pangkalan militer yang mengepung daerah kantong tersebut.
Selama protes Palestina terhadap pengepungan Israel di Gaza pada tahun 2018, penembak jitu dari unit tentara Israel yang ditempatkan di Nahal Oz menewaskan ratusan warga Palestina. Mereka melukai ratusan lainnya di dekat pagar perbatasan, termasuk petugas medis Palestina Razan Al-Najjar.
Pasukan Israel menembak warga Palestina yang membelakangi pagar, sambil berdoa, atau tanpa membawa apa pun di tangan, demikian laporan New York Times .
Perilisan video tersebut bertepatan dengan dimulainya kembali gencatan senjata dan perundingan pertukaran tahanan di ibu kota Qatar, Doha, dan saat Israel mengintensifkan serangannya terhadap Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.