Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Donald Trump Akui Krimea Bagian dari Rusia'

Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin telah dipersiapkan.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in 'Donald Trump Akui Krimea Bagian dari Rusia'
Anatoly Maltsev/EPA
ILUSTRASI pertemuan antara Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin telah dipersiapkan.

Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz mengatakan, panggilan telepon antara keduanya dapat dilakukan "dalam beberapa hari atau minggu mendatang."

Dikutip Strana dari ABC, Waltz menjelaskan, timnya sedang menjadwalkan pertemuan dua pemimpin negara adi daya tersebut dalam beberapa bulan mendatang.

Pertemuan tersebut terkait dengan upaya dialog perdamaian antara Rusia dengan Ukraina yang saat ini sedang berperang.

Namun kepada pihak Ukraina, Waltz meminta agar Presiden Volodymyr Zelensky realistis dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Menurutnya, mengakhiri perang tidak berarti mengembalikan wilayah ke Ukraina ke kondisi sebelum perang Februari 2022 lalu.

"Semua orang tahu ini harus diakhiri secara diplomatis. Saya rasa tidak realistis untuk mengatakan bahwa kita akan mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina," kata Waltz dikutip Selasa (14/1/2025).

Berita Rekomendasi

Ia mengungkapkan, bahkan Presiden Donald Trump telah mengakui Krimea telah menjadi bagian dari Rusia.

"Dan saya pikir ini adalah langkah maju yang besar bagi dunia untuk mengakui kenyataan itu. Sekarang mari kita maju. Bagaimana kita tidak memperpanjang konflik ini lebih lama lagi," kata Waltz.

Sebelumnya, seperti dikuti dari France24, Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan optimismenya bahwa Donald Trump akan mampu memaksa Rusia untuk melakukan perundingan damai dan mengakhiri perang di Ukraina.

Dalam diskusi selama tiga jam dengan podcaster AS Lex Fridman, Zelensky mengatakan presiden terpilih dari Partai Republik itu akan sangat penting untuk menjamin keamanan Ukraina, membuka jalan bagi penyelesaian yang dinegosiasikan yang juga didukung oleh negara-negara Eropa.

"Trump dan saya akan mencapai kesepakatan dan menawarkan jaminan keamanan yang kuat, bersama dengan Eropa, dan kemudian kita dapat berbicara dengan Rusia," kata Zelensky, menurut terjemahan wawancara yang diterbitkan di Kyiv selama Tahun Baru.

"Kami dan Trump didahulukan, dan Eropa akan mendukung posisi Ukraina," katanya.

Seperti diketahui bahwa sejak perang 2022 lalu, Rusia menguasai dua wilayah Donbas, Ukraina timur yaitu Luhansk dan Donetsk, serta dua wilayah oblast lainnya di tenggara yaitu Zaporizhye dan Kherson.

Di dua wilayah terakhir tersebut, pemerintahan setempat masih dikendalikan oleh Ukraina, namun di Luhansk pemerintahan telah dikuasai oleh Rusia. Sedangkan saat ini wilayah Donetsk sudah hancur lebur, masih ada perlawanan Ukraina namun perlawanan sengit hanya terjadi di Kota Pokrovsk, gudang logistik yang kini telah dikepung.

Sementara Ukraina sendiri berusaha meningkatkan daya tawarnya dengan menguasai wilayah Kursk, Rusia, di perbatasan. Akan tetapi kini posisi pasukan mereka terus terdesak oleh pasukan Rusia yang dibantu oleh ribuan tentara Korea Utara. (Strana/France24/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas