Harapan Warga Palestina setelah Gencatan Senjata Disepakati: Kembali ke Rumah
Dengan gencatan senjata yang baru saja disepakati, warga Palestina berharap mendapat kesempatan untuk kembali ke rumah mereka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah posting di Telegram, pejabat Hamas Izzat el-Reshiq menyatakan bahwa kelompoknya "berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata" di Gaza yang difasilitasi oleh Qatar dan Amerika Serikat (AS).
Pernyataan ini muncul setelah Kantor Perdana Menteri Israel menuduh Hamas menarik kembali beberapa elemen kesepakatan untuk mendapatkan "konsesi di menit-menit terakhir", Al Jazeera melaporkan.
Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan domestik yang besar untuk membawa pulang sejumlah tawanan di Gaza.
"Hamas mengingkari bagian-bagian perjanjian yang dicapai dengan para mediator dan Israel dalam upaya untuk memeras konsesi-konsesi pada menit-menit terakhir," kata pernyataan dari Netanyahu, dikutip dari Ynet.
"Kabinet Israel tidak akan bersidang sampai mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua elemen perjanjian," ungkap Netanyahu.
Kabinet Israel akan meratifikasi kesepakatan tersebut hari ini.
Mitra koalisi sayap kanannya mengancam akan menjatuhkan pemerintahannya jika dia membuat terlalu banyak konsesi.
Harapan Warga Palestina
Sejak 7 Oktober 2023, perang yang menghancurkan Gaza telah berlangsung lebih dari 15 bulan.
Dengan gencatan senjata yang baru saja disepakati, warga Palestina berharap mendapat kesempatan untuk kembali ke rumah mereka.
Baca juga: Jawaban Biden Ditanya Wartawan Soal Pujian untuk Trump atas Gencatan Senjata: Apakah Itu Lelucon?
Tentu dengan mimpi bisa memulai kembali kehidupan mereka.
Areej Hani al-Zaharna, seorang pengungsi Palestina, saat diwawancarai oleh Al Jazeera mengungkapkan ingin melihat rumah yang ditinggalkannya demi menyelamatkan diri.
"Saya ingin melihat rumah saya lagi. Sungguh, bahkan jika rumah saya dihancurkan, saya akan mendirikan tenda di tengah kehancuran, saya akan berkemah di sana," ungkapnya.
Dia menegaskan bakal membangun lagi rumahnya dan tinggal di sana.
Harapan Areej menggambarkan keteguhan hati warga Palestina dalam menghadapi perang di tanah mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.