Kemampuan Netanyahu Diragukan, Peneliti Senior Sebut Tak Ada Kemenangan Total dalam Perang Gaza
Setelah gencatan senjata di Gaza, banyak warga Israel yang ragu dengan kemampuan Netanyahu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
![Kemampuan Netanyahu Diragukan, Peneliti Senior Sebut Tak Ada Kemenangan Total dalam Perang Gaza](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/PM-Israel-Benjamin-Netanyahu-tetap-jalani-sidang-korupsi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat berjanji Israel akan meraih "kemenangan total" dalam perang di Gaza.
Benjamin Netanyahu pun mengklaim akan membasmi Hamas dan membebaskan semua sandera.
Namun, setelah gencatan senjata dengan kelompok militan itu, banyak warga Israel yang ragu.
Peneliti senior di Institute for National Security Studies, lembaga pemikir di Tel Aviv, Ofer Shelah, menegaskan Hamas tidak hanya masih utuh, tetapi juga tidak ada jaminan semua sandera akan dibebaskan.
Namun, kata Ofer Shelah, yang benar-benar menimbulkan keraguan tentang kemampuan Netanyahu untuk memenuhi janjinya adalah pemulangan ratusan ribu warga Palestina minggu ini ke rumah mereka di Gaza utara.
Menurutnya, hal itu membuat Israel sulit untuk melancarkan kembali perangnya melawan Hamas jika kedua belah pihak gagal memperpanjang gencatan senjata melampaui fase awal enam minggu.
"Tidak akan ada perang lagi," kata Ofer Shelah, Kamis (30/1/2025), dikutip dari AP News.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang? Memindahkan penduduk ke selatan lagi?"
"Tidak ada kemenangan total dalam perang ini," tegasnya.
Israel Akan Bebaskan 110 Tahanan Palestina
Sementara itu, sebuah kelompok advokasi tahanan Palestina mengatakan otoritas Israel akan membebaskan 110 tahanan, termasuk 30 anak di bawah umur, pada hari Kamis.
Baca juga: Trump Akan Deportasi WNA Pro-Palestina dan Pro-Hamas yang Kritik Serangan Israel di Gaza
Pembebasan ini sebagai bagian dari pertukaran di bawah kesepakatan gencatan senjata Gaza yang disepakati dengan Hamas.
"Besok (hari ini), 110 tahanan Palestina akan dibebaskan," kata Klub Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pertukaran sandera dan tahanan ketiga di bawah gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari, dilansir Arab News.
Kelompok itu mengatakan, para tahanan diharapkan tiba di "daerah Radana Ramallah sekitar tengah hari."
Kelompok tersebut juga mengatakan, 30 tahanan berusia di bawah 18 tahun, 32 orang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan 48 lainnya menjalani hukuman penjara dengan durasi yang bervariasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.