UNRWA Menentang Larangan Israel, Melanjutkan Operasi Bantuan di Tepi Barat dan Gaza
Israel secara konsisten berupaya membubarkan UNRWA, karena menganggapnya sebagai hambatan bagi kebijakan rekayasa demografi
Editor: Muhammad Barir

UNRWA Menentang Larangan Israel, Melanjutkan Operasi Bantuan di Tepi Barat dan Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Israel secara konsisten berupaya membubarkan UNRWA, karena menganggapnya sebagai hambatan bagi kebijakan rekayasa demografi yang telah berlangsung lama—yang berupaya mengusir warga Palestina dari tanah mereka sambil memperluas permukiman ilegal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menegaskan kembali bahwa badan yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA, akan melanjutkan pekerjaannya di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk wilayah timur al-Quds yang diduduki, meskipun "Israel" sebelumnya hari ini memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan organisasi tersebut.
Langkah tersebut, yang secara resmi mulai berlaku pada hari Kamis, melarang UNRWA beroperasi di wilayah yang dikuasai Israel, menyusul tuduhan bahwa badan tersebut memberikan perlindungan bagi pejuang Hamas.
Berdasarkan undang-undang baru tersebut, staf UNRWA terpaksa mengosongkan kantor mereka di al-Quds karena "masalah keamanan", sementara karyawan Palestina telah disarankan untuk menjauh.
Larangan tersebut juga membatasi pejabat Israel untuk berinteraksi dengan perwakilan UNRWA, yang semakin mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan di tengah upaya pemulihan di Gaza.
Juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengonfirmasi bahwa "klinik UNRWA di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tetap buka," dan bahwa operasi kemanusiaan di Gaza terus berlanjut.
Namun, dengan pemutusan hubungan oleh "Israel", timbul kekhawatiran mengenai seberapa efektif bantuan dapat disalurkan, mengingat peran penting UNRWA dalam menyediakan layanan penting.
Menggunakan 'Keamanan' sebagai Senjata untuk Membenarkan Pembersihan Etnis
UNRWA telah menjadi penyelamat bagi para pengungsi Palestina selama lebih dari 70 tahun, menyediakan makanan, pendidikan, dan bantuan medis.
Akan tetapi, "Israel" terus berupaya membubarkan badan tersebut, karena menganggapnya sebagai hambatan bagi kebijakan rekayasa demografi yang telah berlangsung lama—yang berupaya mengusir warga Palestina dari tanah mereka sambil memperluas permukiman ilegal.
Menyusul operasi perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023, "Israel" telah meningkatkan kampanye propagandanya terhadap UNRWA, dengan menuduh badan tersebut disusupi oleh Hamas.
Pejabat Israel mengklaim bahwa UNRWA mempekerjakan lebih dari 1.200 anggota Hamas, tetapi mereka belum memberikan bukti yang dapat diverifikasi atas tuduhan tersebut.
Klaim-klaim ini dijadikan dalih yang tepat untuk membenarkan blokade "Israel" terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza, tempat Israel melakukan pengepungan yang menghancurkan dan pemboman tanpa henti, yang mendorong warga Palestina ke ambang kelaparan.
Meskipun serangan "Israel" terhadap UNRWA meningkat, badan tersebut terus menerima dukungan kuat dari masyarakat internasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.