Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badai Musim Dingin Hancurkan Tenda Pengungsi di Gaza Utara

Jalur Gaza dilanda badai musim dingin, tenda-tenda pengungsi warga Palestina di Gaza Utara hancur akibat angin yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Badai Musim Dingin Hancurkan Tenda Pengungsi di Gaza Utara
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
GAZA UTARA - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English yang diambil pada Selasa (28/1/2025) menunjukkan puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi kembali ke Gaza utara, setelah 15 bulan perang Israel pada hari Senin (27/1/2025). Jalur Gaza dilanda badai musim dingin, tenda-tenda pengungsi warga Palestina di Gaza Utara hancur akibat angin yang bergerak dengan kecepatan tinggi. 

Ingram menyatakan keprihatinan terhadap kondisi anak-anak yang hidup di bawah ancaman tersebut.

"Bagi anak-anak, berada di luar ruangan dan terpapar udara dingin bukan hanya menakutkan tetapi juga sangat berbahaya. Kami telah melihat sejumlah anak meninggal akibat hipotermia," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Kebutuhan mendesak akan bantuan darurat di Gaza semakin meningkat.

Ingram menekankan pentingnya meningkatkan upaya bantuan dengan mengirimkan lebih dari 600 truk bantuan setiap hari, tetapi kenyataannya, kebutuhan masyarakat jauh lebih besar.

"Tenda terpal dan akses ke air bersih menjadi kebutuhan mendesak yang diminta oleh masyarakat Gaza," tambahnya.

Parahnya, proses bantuan tidak berjalan mulus.

Blokade yang diberlakukan Israel menjadi tantangan terbesar bagi para pekerja bantuan, membatasi akses terhadap bahan-bahan penting seperti pipa baja dan semen.

Berita Rekomendasi

Meskipun menghadapi bencana alam, konflik militer, dan keterbatasan bantuan, warga Gaza tetap berjuang untuk bertahan.

Situasi yang mereka hadapi saat ini sangat membutuhkan perhatian dunia untuk mengakhiri penderitaan mereka dan memberikan akses terhadap bantuan.

"Kebutuhan masyarakat di Gaza sangat besar dan memerlukan peningkatan upaya bantuan darurat dengan cepat," kata Ingram.

MSF Soroti Kondisi Layanan Kesehatan di Tepi Barat

Baca juga: Netanyahu Bela Donald Trump soal Pengusiran Warga Gaza: Hanya untuk Mereka yang Ingin Pergi

Doctors Without Borders (MSF) memperingatkan sistem perawatan kesehatan Tepi Barat telah berada dalam "keadaan darurat terus-menerus".

Situasi ini terjadi sejak Oktober 2023, yang dipicu serangan militer Israel, pembatasan pergerakan, dan kekerasan pemukim sangat menghalangi akses medis.

"Peningkatan kekerasan yang dramatis, yang ditandai dengan serangan militer Israel yang berkepanjangan dan pembatasan pergerakan yang lebih ketat telah sangat menghambat akses ke layanan penting, khususnya perawatan kesehatan, yang memperburuk kondisi kehidupan yang sudah buruk bagi banyak warga Palestina," kata laporan itu.

"Sejak 7 Oktober 2023, Tepi Barat telah mengalami peningkatan kekerasan yang dramatis , ditandai dengan serangan militer Israel yang berkepanjangan dan pembatasan pergerakan yang lebih ketat."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas