Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Resmi Ditutup, Kompetisi Chrome Open Spaces Kumpulkan 12 Ribu Karya Seni

Chrome Open Spaces, gerakan street art digital pertama di Indonesia yang direalisasikan melalui

Editor: Widiyabuana Slay

TRIBUNNEWS.COM - Chrome Open Spaces, gerakan street art digital pertama di Indonesia yang direalisasikan melalui teknologi HTML5 yang dimiliki oleh Google Chrome, berhasil mewujudkan harapan dan impian para pemuda Indonesia sebagai wadah atau medium seni melalui openspaces.co.id. Ribuan karya street art telah menghiasi galeri digital Chrome Open Spaces dan sembilan karya terbaiknya berhasil menghidupkan kembali dinding-dinding di Jakarta dan Bandung sebagai street art ala Google Chrome.

 “Sejak diluncurkan pada Oktober 2012, openspaces.co.id telah berhasil menarik banyak perhatian pecinta seni di Indonesia, terbukti dari hampir 13 ribu peserta serta 12 ribu karya yang telah dihasilkan serta terkumpulnya lebih dari 11 ribu votes,” Krishna Zulkarnain, Country Marketing Manager Google Indonesia, dalam keterangan pers yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.

Hasil karya seniman visual Indonesia, Darbotz, telah ditampillkan dan direalisasikan sebagai dinding pertama melalui Chrome Open Spaces yang berlokasi di Jalan Panglima Polim.  Untuk sembilan dinding yang tersebar di Jakarta dan Bandung, pemilihan karya dari peserta yang terkumpul di openspases.co.id kemudian dinilai dan ditentukan oleh para pengguna dan pengunjung situs serta  ditinjau kembali oleh para juri yang diwakili oleh Darbotz (pekerja seni), Farah Wardhani (curator) dan David "Naif" Bayu, (pekerja seni, pemusik).

Dari ribuan jumlah peserta, Adi Setiawan, Kristoforus Marvino, Woof Jakarta, Ricky Janitras, Omen Jangkung, Rachel Dewi, Henry Foundation, Heri Hito dan Reinhard Aris berhasil memikat hati para juri dan pengunjung situs. Karya-karya mereka pun berhasil dilukis secara real dan menghidupkan kembali sembilan dinding di Jakarta yang berlokasi di Metro Futsal Pondok Indah, Flyover Roxy, Kemang, Salemba, Panglima Polim dan Fatmawati dan juga di Bandung yang berlokasi di Kiara Condong, Dago dan Jalan Ibrahim Adjie.

“Hampir keseluruhan hasil karya dari para peserta baik pemenang maupun bukan pemenang, mengangkat tema yang saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat. Kami sangat bangga karena galeri digital ini telah menjadi salah satu wadah kreatif bagi inspriasi and aspirasi masyarakat,” jelas Sandy Tantra, Consumer Marketing Manager Google Indonesia.

Openspaces.co.id telah memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berkreasi, menciptakan dan mengekspresikan seni baik di dunia virtual maupun dunia nyata. Banyak sekali masyarakat yang antusias mengikuti kontes ini baik mereka yang merupakan professional di bidang seni, maupun mereka yang hanya suka menggambar seperti Rachel Dewi ikut berpartisipasi bahkan menjadi pemenang,” jelas Darbotz.

Chrome Open Spaces secara tidak langsung telah menjadi ‘arena bermain’ bagi para seniman dan anggota komunitas pecinta seni di Indonesia. Wadah digital yang disediakan melalui openspaces.co.id tentunya sangat menarik bagi karena memberikan mereka kesempatan untuk lebih ‘eksis’,” jelas Farah Wardani.

Berita Rekomendasi

“Openspaces.co.id merupakan salah satu medium bagi para seniman dan komunitas pecinta seni untuk berkreasi. Masih banyak medium-medium berbasis web lainnya yang bisa dieksplor dan menjadi sarana bagi mereka untuk menyalurkan bakat-bakat kreatif mereka,” ujar David Bayu.

“Kami sangat bangga karena Chrome Open Spaces telah berhasil mewujudkan harapan dan impian dari anak-anak muda Indonesia, khususnya pecinta seni.  Dengan berakhirnya kontes ini, kami berharap Open Spaces dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk terus berkreasi dan mensosialisasikan kelebihan mereka melalui jejaring sosial seperti YouTube, G+, Blogspot dan Openspaces.co.id,” tambah Sandy.

“Melihat semua karya yang masuk, kami merasa seni street art di negeri ini akan berkembang secara positif dengan pelopor-pelopor seni yang terus menunjukan kreatifitas dan kebebasan pikiran mereka,” tutup Krishna Zulkarnain.

Google Indonesia sangat bangga bisa sekali lagi menjadi pendukung perkembangan seni di Indonesia, setelah sebelumnya melaksanakan proyek digitalisasi Museum Nasional dalam bentuk Google Art Project di www.googleartproject.com yang direalisasikan melalui teknologi HTML5 yang tersedia di semua browser modern, seperti Google Chrome.
Proses pembuatan karya-karya yang telah berhasil dilukis di sejumlah tembok di Jakarta dan Bandung dapat dilihat di akun G+ Google Indonesia di alamat website: https://plus.google.com/+GoogleIndonesia/posts

IPTEK POPULER


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas