Menu Santapan yang Aman Buat Astronot Ketika Sedang di Luar Angkasa
Sudah ada standar khusus buat menu makanan para astronot ketika sedang mengangkasa di ruang hampa udara.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Saat berada di luar angkasa, tak sembarangan makanan dapat dikonsumsi para astronaut. Persediaan terbatas, rasa dan tampilan berbeda harus mereka hadapi.
Pada misi Apollo 7 tahun 1968 misalnya, astronaut dapat menikmati es krim yang dikemas secara khusus dengan cara ‘dikeringkan’. Sayangnya para astronaut kurang menyukainya.
Jennifer Levasseur mengatakan, ketika berada di luar angkasa semua hal dapat berubah seperti makanan apa yang dapat dimakan atau tidak. Levasseur adalah seorang yang mengumpulkan 485 jenis makanan luar angkasa di National Air and Space Museum.
Ketika berada di luar angkasa, astronaut tidak dapat menggunakan pisau atau peralatan makan lainnya. Pisau berisiko menghancurkan peralatan di pesawat sehingga bencana besar mungkin saja terjadi. Dalam keadaan hampa udara, rentan terjadi kebakaran ketika peralatan makan bergesekan dan menimbulkan percikan.
Seperti yang terjadi di Gemini 3, sebuah sandwich diselundupkan oleh pilot John W. Young. Walau terkesan sepele, namun hal ini membuat NASA bertindak tegas.
Apa saja penganan astronaut?
Levasseur berbagi kisah bahwa semua sisa makanan ataupun wadah makan astronaut harus dibawa kembali ke Bumi. Dari sinilah ia dapat mengumpulkan koleksinya. Seperti potongan daging, fruit cake, dan kopi berkrim yang tidak dikonsumsi Neil Amstrong.
“Ada juga bacon bar yang bentuknya seperti granola bar,” papar Levasseur. “Kami punya banyak koleksi seperti itu.”
Astronaut pun mempunyai kesempatan menikmati makanan populer yang ada di Bumi, hotdog, spaghetti, dan udang, contohnya.
Dalam ruang hampa udara, makanan cair atau berkuah dapat membuat astronot tersedak dan minim rasa. Maka tak mengherankan, kebanyakan makanan astronot bercita rasa asin dan pedas.
Mungkin menu makanan asin dan pedas tidak menimbulkan masalah bagi astronaut yang tidak tinggal lama di luar angkasa. Lain halnya ketika astronaut harus bertugas berbulan-bulan, jauh di atas permukaan Bumi.
Vicke Kloeris, manager sistem makanan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk International Space Station (ISS) memaparkan bahwa jenis makanan bagi astronaut hendaknya bervariasi.
Waktu terus berputar dan membahagiakan bagi astronot. Mengapa? Sekarang begitu menyenangkan membayangkan dapat makan di ISS. Pasalnya kini sudah ada berbagai varian makanan tersedia di sana.
Kini sudah tersedia makanan khas seperti teriyaki beef, kari ayam, dam scrambled egg. Menu sayuran seperti kembang kol, brokoli, dan asparagus pun dapat dinikmati.
Walau mereka melayang ribuan kilometer di atas Bumi, astronaut pun harus tetap makan agar dapat melakukan kegiatannya. “Kami akan selalu mempersiapkan makanan layaknya di Bumi,” papar Kloeris.
Satu hal yang pasti, manusia yang hidup di Bumi mengonsumsi makanan serupa astronaut di luar angkasa.
(Elisabeth Novina, Sumber: Smithsonian Magazine)