Hemat Pengeluaran ke Mars, NASA Rencana 'Transit' di Bulan
Rencananya, NASA akan menggali es yang terkubur di balik permukaan bulan dan mengambilnya untuk dijadikan bahan bakar.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Untuk menghemat biaya dan efisiensi perjalanan ke Mars, NASA, dibantu NexGen Space LLC, merencanakan ide untuk menjadikan bulan sebagai tempat persinggahan sementara.
Kuncinya adalah menjadikan material tambang bulan sebagai sumber bahan bakar roket pesawat luar angkasa, sehingga tak perlu lagi membuat roket besar yang butuh bahan bakar banyak.
Rencananya, NASA akan menggali es yang terkubur di balik permukaan bulan dan mengambilnya untuk dijadikan bahan bakar.
"Menggali material bahan bakar dari permukaan bulan dan mengorbitkannya untuk digunakan oleh pesawat dapat mengurangi ongkos perjalanan manusia ke Mars, bahkan ke tempat lainnya," ungkap hasil penelitian NexGen.
Studi tersebut juga mengatakan ide tersebut setidaknya dapat menghemat biaya ke Mars hingga lebih dari Rp 134 triliun tiap tahunnya.
Inisiatif ini tergagas setelah melihat biaya sekitar Rp 85 juta yang dikeluarkan oleh NASA untuk setiap kilogram bahan bakar yang digunakan pesawat mereka ketika melakukan perjalanan.
Nantinya, diharapkan pesawat luar angkasa dapat dirancang menggunakan roket yang lebih kecil dan murah, jadi tak perlu butuh banyak bahan bakar untuk meluncur ke luar angkasa.
Untuk melihat apakah ide ini dapat diwujudkan, NASA dan perusahaan yang bermitra dengannya rencananya akan mengirimkan robot-robot untuk memeriksa kandungan hidrogen pada permukaan bulan, yang bisa diekstrak dan dijadikan bahan bakar.(News.com.au/International Business Times)