OS-Wifanusa, Drone Buatan Anak Negeri yang Bisa Mendarat di Darat-Air
Ketinggian terbang pesawat bisa mencapai 5.000 meter dengan jarak tempuh sampai 500 km hingga 600 km dengan kecepatan hingga 100 km/jam.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Indonesia Maritime Institute bekerjasama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi berhasil mengembangkan Pesawat OS-Wifanusa, sebuah pesawat tanpa awak buatan anak negeri yang bisa mendarat di air dan darat.
Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, demonstrasi kemampuan pesawat tanpa awak tersebut dilakukan di Lanud Sulaiman Bandung, Rabu (26/7/2015). Pesawat OS-Wifanusa berhasil take-off secara mulus di landasan yang hanya berjarak 30 meter.
Dr Paonganan, satu di antara desainer pesawat tersebut yang juga bertindak sebagai investor, saat dihubungi Tribunnews.com, menjelaskan, pesawat OS-Wifanusa butuh landasan pacu sepanjang 50 meter jika take-off di air.
Ongen, sapaan Dr Paonganan, juga mengatakan spesifikasi pesawat OS-Wifanusa tak kalah dari produk negara lain.
Disebutkan, kemampuan kendali jarak jauh pesawat itu bisa mencapai lebih dari 100 kilometer dan menerima real time video untuk keperluan surveillance. Selain itu juga dilengkap kamera multispektral untuk remote sensing.
"Endurance OS-Wifanusa bisa mencapai 6 jam-7 jam terbang nonstop, enginenya sudah gunakan fuel injection, jadi lebih efisien apalagi jika terbang di ketinggian di atas 1.000 meter lebih aman daripada mesin yang masih gunakan karburator biasa," papar Ongen.
Ketinggian terbang pesawat bisa mencapai 5.000 meter dengan jarak tempuh sampai 500 km hingga 600 km dengan kecepatan hingga 100 km/jam.
Disebutkan, pesawat ini juga sudah berhasil melewati uji sertifikasi TNI AL di Waduk Jatiluhur belum lama ini. Menurut Paonganan, uji sertifikasi ini merupakan bentuk apresiasi yang diperjuangkan anak-anak bangsa yang tergabung di IMI.
"Semoga hasil karya ini bisa berguna untuk Indonesia, tentu ini membuat kami makin semangat untuk mengembangkan pesawat ini menuju kesempurnaan sesuai peruntukan. Sertifikatnya akan terbit setelah tim Litbangal melalukan analisis dari hasil uji sertifikasi," katanya.