Dosen dan Mahasiswa PPNS Suarabaya Bikin BuTO, Robot Pengganti Manusia
Perkembangan teknologi semakin cepat mendorong orang berlomba-lomba berinovasi menciptakan teknologi guna memudahkan kegiatan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perkembangan teknologi semakin cepat mendorong orang berlomba-lomba berinovasi menciptakan teknologi guna memudahkan kegiatan.
Teknologi robot bahkan terus berkembang, berbagai ide pun tertuang dalam film.
Terinspirasi film inilah, Syamsiar Kautsar (25) dosen program studi teknik otomasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berinovasi mengembangkan robot pengganti manusia.
Robot diberi nama BuTO (Buatan Teknik Otomasi) ini terinspirasi dari film aksi yang melibatkan robot sebagai pengganti manusia dalam beraktivitas.
Selain itu terinspirasi hasil riset NASA akan robot yang ditempatkan pada pesawat ulang-alik.
"Terisnpirasi film real steel dan riset NASA di pesawat ulang alik. Masih perlu penyempurnaan agar bisa digunakan dengan kendali jarak jauh," ujarnya, Selasa (12/1/2016).
Robot ini memiliki badan layaknya manusia, dibuat dari tubuh manequin, dengan tangan kanan yang bisa digerakkan hingga menggenggam.
Gerak tangan kanan robot ini, lanjut Syamsiar, menggunakan sensor kamera 3D.
Pada bagian bawah dipasang roda penggerak dengan 4 penyangga. Pada bagian rongga tengah itu dipasang laptop sebagai pengendalinya.
"Kami butuh sensor penggerak yang bisa membaca gerakan tangan. Sedangkan untuk menjalankan robotnya sudah kami program dengan joystik, jadi seperti main game, ada 2 laptop yang kami gunakan sebagai server dan penerimanya," papar dia.
Sedang pada bagian wajah dan tangan kiri robot masih dibuat dari bahan patung, sehingga tidak bisa digerakkan.
Syamsiar menyebut robot ini merupakan buatan tahap kedua yang dibuatnya bersama tiga mahasiswa binaannya. Di antaranya Muhammad Samsul Arifin Sidik (20) dan Muhammad Muzaqi Sholikin (20), mahasiswa semester 5 Teknik Otomasi PPNS dan Dimas Prakoso Dewa (23) yang baru menyelesaikan kuliahnya semester kemarin.
"Dua motor servo digital untuk menggerakkan robot perlu penyempurnaan. Jika agak lama harus diistirahatkan karena motor terlalu panas," ujarnya.
Menurut Syam, panggilan akrabnya, pembuatan robot ini perlu semester.