Kursi Roda Ini Bisa Digerakkan dengan Pikiran, Begini Cara Kerjanya
Kursi roda yang belum diberi nama itu benar-benar bisa digerakkan hanya dengan pikiran.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin banyak yang mengatakan bahwa lengan robot Wayan Sutawan dari Bali hoax.
Namun jangan sampai Anda meragukan kebenaran kursi roda buatan bikinan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini.
Kursi roda yang belum diberi nama itu benar-benar bisa digerakkan hanya dengan pikiran. Kompas.com telah mencobanya pada Rabu (27/1/2015).
Bagaimana bisa kursi roda itu digerakkan pikiran?
Jadi, ada beberapa komponen penting pada kursi roda.
Pertama adalah elektroda penangkap sinyal dari otak yang terpasang pada kupluk penutup kepala.
Total ada 32 elektroda.
Di bagian belakang kursi roda, terpasang perangkat untuk memperkuat sinyal.
Sinyal otak punya tegangan kurang dari 60 mikrovolt sehingga harus diperkuat agar cukup untuk menggerakkan sebuah benda.
Yunanto Wiji Utomo - Penguat Sinyal Kursi Roda EEG
Data sinyal yang telah diperkuat masuk ke komputer.
Aplikasi khusus yang dikembangkan oleh LIPI kemudian mengekstrak dan mengidentifikasi sinyal.
"Tujuan ekstraksi sinyal untuk mengetahui ciri sinyal yang dibutuhkan, berapa frekuensinya, berapa amplitudonya," kata Muhammad Agung, peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi yang terlibat pembuatan kursi roda teknologi EEG.
Sinyal yang terpilih kemudian dikirim ke bagian pengontrol.
Pengontrol inilah yang kemudian memerintahkan kursi roda untuk bergerak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.