Eropa dan Rusia Luncurkan Satelit untuk Selidiki Kehidupan di Mars
Secara rinsi, misi tersebut akan difokuskan untuk mencari tahu misteri gas metana yang kemungkinan ada di Mars.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KAZAKHSTAN - Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Rusia meluncurkan sebuah satelit untuk menyelediki kehidupan asing di Mars, Senin (14/3/2016).
Satelit bernama ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) itu diluncurkan dari lokasi peluncuran luar angkasa Rusia, Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan.
Selain diluncurkan untuk menyelidiki kehidupan di Mars, TGO juga dijadikan modul demonstrasi pendaratan di Mars untuk misi pengiriman manusia pada tahun mendatang.
TGO dijadwalkan tiba di Mars sekitar Oktober mendatang, setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh bulan, dan akan terus mengorbit di Mars sampai Januari 2017.
"Mungkin dari misi peluncuran satelit itu kita bisa mengetahui apakah ada kehidupan lain di planet merah itu," kata penasihat sains senior ESA, Mark McCaughrean.
Secara rinsi, misi tersebut akan difokuskan untuk mencari tahu misteri gas metana yang kemungkinan ada di Mars.
Gas metana dihasilkan oleh kehidupan di bumi dan ada kemungkinan gas tersebut juga dihasilkan oleh reaksi kimiawi bebatuan di Mars.
Jadi, ilmuwan optimis keberadaan gas itu dapat menandakan adanya kehidupan mikroorganisme tertentu di bawah atau permukaan Mars.
Misi yang akan berlangsung lima tahun itu juga akan memetakan keberadaan hidrogen di bawah permukaan Mars, berharap bisa mengungkap keberadaan air di planet itu. (Physicsworlds.com/The Guardian)