Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahukah Anda? Pada Abad 18 Dokter Resepkan Jenggot Sebagai Penyaring Udara

Mereka juga mengklaim bahwa rambut pada wajah mungkin membantu menyaring racun lain, seperti debu batu bara dan kotoran-kotoran lain.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tahukah Anda? Pada Abad 18 Dokter Resepkan Jenggot Sebagai Penyaring Udara
NBC
Jenggot kumis 

TRIBUNNEWS.COM - Entah untuk menampilkan kesan “macho” dalam masyarakat modern atau hanya sekedar pernyataan fashion, tidak mungkin untuk menyangkal bahwa jenggot benar-benar sedang naik daun.

Meskipun saat ini memelihara jenggot lebih karena gaya daripada kegunaannya, tapi sebenarnya tak harus selalu begitu.

Faktanya, pada tahun 1800-an, jenggot sempatngetren karena alasan yang sama sekali berbeda: kesehatan.

Menurut sejarawan medis Inggris Alun Withey dari Universitas Exeter, jenggot sebenarnya diresepkan oleh dokter sebagai obat untuk penyakit umum seperti sakit tenggorokan dan dianggap sebagai filter udara alami.

Meskipun terdengar konyol bagi kita sekarang, sebenarnya ada beberapa alasan di balik hipotesis tersebut.

Seperti yang dijelaskan Colin Schultz dalam Majalah Smithsonian, pada masa itu, kuman adalah penemuan yang relatif baru dan menakutkan.

Bahkan saat ini pun, ketakutan kita akan kuman menyebabkan bisnis sabun antibakteri, semprotan dan pembersih rumah tangga laris manis, meskipun bukti ilmiah bahwa segala macam produk itu benar-benar bekerja sangat kurang.

Berita Rekomendasi

Nah, bagi mereka yang tinggal di era Victoria, “teori kuman penyakit” sangat tenar, masyarakat tiba-tiba dihadapkan dengan rentetan berita yang mengabarkan pada mereka bahwa kuman yang mematikan dan tak kelihatan berkerumun di sekitar mereka.

Itu lebih dari cukup untuk menyebabkan kepanikan, dan ketika panik, datanglah ide-ide aneh.

Semakin banyak pasien yang datang ke dokter untuk minta bantuan terhadap penyakit yang berhubungan dengan kuman.

Beberapa dokter mendapat ide cemerlang.

Mereka mengatakan kepada orang-orang agar menumbuhkan jenggot mereka untuk menyaring udara di sekeliling mereka.

Mereka juga mengklaim bahwa rambut pada wajah mungkin membantu menyaring racun lain, seperti debu batu bara dan kotoran-kotoran lain.

Kombinasi pertempuran melawan kuman dan penyaring udara inilah yang akhirnya membuat orang-orang memilih memelihara jenggot mereka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas