Cerita Mantan Kasau yang Terbangkan Pesawat Hercules ke 4 Pangkalan Udara dalam Sehari
Kapal induk Kerajaan Inggris yang dikawal oleh dua kapal perusak (destroyer) itu kemudian melintasi Selat Sunda. Indonesia tegang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sukardi pun melakukan touch-down di bagian paling ujung landasan.
Setelah itu, pesawat full reversed tanpa menggunakan rem layaknya prosedur pendaratan darurat. Proses itu dilakukan agar pesawat tidak tergelincir karena lapangan rumput licin dan becek.
Pendaratan berhasil! Setelah pesawat diparkirkan di tempat yang sudah disediakan, seluruh kru terbang kembali ke Halim dengan helikopter.
Giliran ke Kalijati. Sebelumnya, Sukardi memang pernah beberapa kali mendarat di sana, tapi dengan pesawat C-47 Dakota dan Avia-14 buatan Czechoslovakia.
Landasan pacu Kalijati memang lebih panjang dari yang di Semplak. Namun kondisinya sama; beralas rumput, lembek, dan becek kalau diguyur hujan.
Penerbangan dari Halim ke Kalijati hanya 15 menit. Sebelum mendarat, ia terbang rendah dulu di atas landasan untuk mengetahui situasinya.
Clear, proses pendaratan pun dilakukan dari arah barat. Seperti pendaratan di Gorda dan Semplak, ini juga rekor sebagai pendaratan pertama C-130B Hercules di Kalijati.
Setelah memarkirkan pesawat, segera kami diterbangkan helikopter ke Halim.
Pengusian ke empat di Tasikmalaya. Sukardi memang sudah beberapa kali mendarat di sana, termasuk dengan pesawat Hercules.
Maka ia pun merasa bahwa pendaratan di sana tak akan ada masalah karena landasan beraspal. Panjang landasan pun cukup, yakni 1.100 meter, walaupun tidak sempurna.
Memang proses pengungsian pesawat Hercules ke Tasikamalaya tidak ada masalah. Namun karena dalam satu hari melakukan ferry ke empat pangkalan, yang tiga di antaranya tidak normal sehingga memerlukan konsentrasi tenaga dan pikiran, Sukardi mengaku kelelahan.
Ditambah lagi beban pikiran untuk mengembalikan lagi pesawat-pesawat itu dari Gorda, Semplak, Kalijati, dan Tasikmalaya ke Halim Jakarta, kalau situasi kembali aman.
Bersama kru lain, Sukardi tiba kembali di Halim sekitar pukul 17.00 petang.
Beruntung, Inggris tidak melancarkan serangan udara ke pangkalan udara-pangkalan udara atau pesawat-pesawat AURI. Kapal induk milik Royal Navy berlalu begitu saja tanpa terjadi insiden.