5 Mitos Aturan Makanan Untuk Diabetes Yang Sering Salah Kaprah
Penting bagi Anda untuk tahu mana yang mitos atau fakta mengenai makanan untuk diabetes agar Anda tidak salah kaprah.
TRIBUNNEWS.COM – Karena tubuh memiliki ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin (hormon pengontrol gula darah), diabetesi memerlukan penanganan khusus terutama dalam mengontrol asupan yang masuk ke dalam tubuh.
Sayangnya, begitu banyak informasi yang beredar tentang penyakit diabetes membuat diabetesi khawatir dan stres akut. Penting bagi Anda untuk tahu mana yang mitos atau fakta mengenai makanan untuk diabetes agar Anda tidak salah kaprah.
1. Diabetesi tidak boleh mengonsumsi makanan manis
Terlalu banyak makan makanan manis memang tidak baik bagi diabetesi, tetapi bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsinya. Gula adalah karbohidrat sederhana yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi.
Wajarnya batas asupan yang boleh dikonsumsi seseorang dalam satu hari adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan. Berbeda dengan diabetesi, asupan gula yang dibutuhkan bergantung pada berapa banyak kalori yang masuk ke tubuh.
Perhatikan makanan manis yang Anda konsumsi agar tidak melebihi 1.500 kcal untuk membuat gula darah normal.
2. Makanan berlemak sangat berbahaya
Fakta selanjutnya yang sering salah kaprah tentang makanan untuk diabetes adalah daging merah. Meski disukai, daging merah mengandung lemak yang tinggi dan bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 19 persen.
Menurut Lu Qi, profesor di Harvard School of Public Health di Boston, diabetesi masih bisa makan daging merah selama tidak lebih dari 18 ons per minggu. Atau mudahnya, hanya 4-5 porsi daging merah per minggu.
Seandainya Anda ingin makan daging, pastikan Anda rutin mengontrol gula darah terlebih dahulu.
3. Tidak perlu insulin setelah menjalani gaya hidup sehat
Walau sudah mengatur pola makan dengan benar dan rutin berolahraga, bukan berarti diabetesi tidak membutuhkan suntikan insulin.
Insulin berperan penting untuk menyeimbangkan gula darah. Jika produksi insulin dalam tubuh terganggu, maka sel-sel tubuh dalam tubuh tidak mampu menyerap glukosa dalam darah dan menyebabkan diabetes. Maka dari itu, ketika gula darah melonjak naik suntik insulin diperlukan.
4. Diabetesi tidak boleh makan nasi
Banyak yang beranggapan diabetesi tidak dianjurkan mengonsumsi karbohidrat yang berada dalam nasi. Faktanya ama seperti daging merah, diabetesi masih bisa mengonsumsi nasi selama masih mengikuti batas kalori.
Nasi maupun gandum mengandung kadar karbohidrat dan IG (indeks glikemik) yang sama. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.
5. Ngemil tidak dianjurkan dokter
Selama ini, banyak orang berpendapat ngemil dapat memicu kenaikan kadar gula darah sehingga diabetesi sangat menghindari hal ini. Padahal jadwal ngemil tidak boleh terlewatkan agar tubuh tidak mudah lelah.
Pastikan Anda memilih snack yang sehat sekaligus memiliki IG yang rendah agar gula darah tidak naik secara drastis. Salah satu yang bisa Anda coba adalah snack bar yang tinggi protein dan serat sehingga membuat Anda kenyang lebih lama.
Diabetasol, nutrisi khusus diabetes menghadirkan snack bar yang bisa Anda konsumsi di jam ngemil agar snacking tetap aman. Tidak cuma itu, Diabetasol juga hadir dalam bentuk susu sebagai nutrisi makanan pengganti bagi diabetesi, yang mengandung Vitadigest Pro yaitu karbohidrat lepas lambat dan indeks glikemik rendah sebagai asupan nutrisi lengkap dan seimbang.
Konsumsi 4 sendok takar setiap pagi pada waktu sarapan dan sebelum tidur, agar gula darah tetap stabil dan membuat Anda kenyang lebih lama.
Kalau Anda membutuhkan pemanis khusus diabetes, ada pun Diabetasol Sweetener yang baik untuk Anda.
Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui informasi yang benar mengenai makanan untuk diabetes. Jangan lupa tetap penuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara seimbang agar gula darah tetap stabil.
Penulis: Dana Delani