Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenko PMK Blusukan Demi Percepatan Program Revitalisasi Citarum

Kegiatan yang dilakukan berfokus pada pelaksanaan program Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (GPRB) melalui penguatan kesiapsiagaan masyarakat.

Editor: Content Writer
zoom-in Kemenko PMK Blusukan Demi Percepatan Program Revitalisasi Citarum
Kemenko PMK
Gerakan Indonesia Bersih di sepanjang sungai Citarum. 

Pasca dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kementerian Koordinator Bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) mengupayakan penyiapan program lintas sektoral untuk mencapai target revitalisasi Citarum.

Kegiatan yang dilakukan berfokus pada pelaksanaan program Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (GPRB) melalui penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana rutin seperti banjir dan longsor.

Gerakan tersebut didesain sebagai bagian aksi nyata Revolusi Mental.

Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana, Kemenko PMK, Iwan Eka Setiawan menjelaskan bahwa GPRB dilakukan melalui persiapan strategi penanggulangan bencana tingkat desa; pengelolaan peringatan dini; penyiapan jalur evakuasi; penanganan kaum rentan dan disabilitas termasuk didalamnya peningkatkan kepedulian lingkungan dalam pengelolaan sampah sepanjang DAS Citarum yang juga turut mendukung Gerakan Indonesia Bersih di program Revolusi Mental.

Selama dua hari, Iwan Eka beserta tim melakukan blusukan meninjau aksi nyata kelompok masyarakat.

Kunjungan dilakukan di 5 titik yang menjadi lokasi percontohan antara lain Kelurahan Pasawahan, Kelurahan Andir, Desa Bojongmalaka, Desa Tegalluar dan Desa Bojongsoang sebagai daerah percontohan.

Gerakan aksi di kawasan DAS Citarum telah diawali dengan pembekalan dan peningkatan kapasitas tanggap bencana berbasis nilai Revolusi Mental kepada para kader.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, para kader melakukan sosialisasi meluas, hingga pelaksanaan aksi nyata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat seperti membangun tempat pengelolaan sampah, kegiatan penghijauan, gerakan kebersihan, hingga membuat kreativitas mural dan sebagainya.

“Kunjungan kali ini adalah untuk mengukur perubahan kepedulian lingkungan dan budaya bersih masyarakat. Implementasi program PRB dan revolusi mental sudah nampak pada beberapa lokasi, namun perlu ditingkatkan lagi dan memang butuh proses untuk menjadikan kebiasaan dan budaya,” jelas Iwan di bantaran Citarum, Minggu (4/11/2018).

Secara umum, Iwan mengapresiasi pelaksanaan program yang dicanangkan sudah dijalankan secara gotong royong dan lintas sektoral di wilayah Sektor 6 dan 7 ini.

Masyarakat memperbaiki lingkungan dibantu oleh TNI, Seniman, Dunia Usaha, dan Dunia Pendidikan menjadikan daerah yang awalnya kotor dan bau sekarang berubah menjadi bersih dan hijau.

Menurutnya penguatan koordinasi, komitmen, gotong royong dan kerja keras bersama merupakan kunci keberhasilan program ini.

Sejalan dengan hal tersebut, Usang Suparman, Ketua RW 05 Kelurahan Andir, menyampaikan bahwa keberhasilan revitalisasi Citarum tidak akan maksimal bila masyarakat dan industri (pabrik) sepanjang Citarum tidak peduli dengan gerakan perubahan.

"Gerakan perubahan mental bagi siapapun jadi sangat penting untuk mewujudkan Citarum Harum," tambahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas