Kejujuran dan Sikap Tanpa Pamrih, Dua Kunci Sukses Kelompok Tani Rukem Jaya I
Kelompok Tani Rukem Jaya I di Indramayu sukses mengembangkan diri hingga berhasil meraih bantuan berjuta-juta Rupiah. Kejujuran menjadi landasan utama
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM – Boleh saja orang beranggapan kejujuran dan sikap tanpa pamrih tidak mempunyai arti lagi di zaman sekarang.
Namun, bagi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukem Jaya I di Desa Gelarmandala, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, dua hal itu merupakan kunci sukses mereka mengembangkan pertanian.
Areal sawah seluas 47 hektare menjadi buktinya. Dalam beberapa tahun terakhir sawah tersebut berhasil menghasilkan produksi yang membanggakan. Hal itu tidak terlepas dari peran Ketua Kelompok Tani beserta anggotanya yang memegang teguh kedua nilai tersebut.
Kelompok Tani Rukem Jaya I diketuai H. Winata sejak 2004. Sesuai dengan kesepakatan para anggota, H. Winata bersama para anggota memotivasi satu sama lain untuk mengembangkan lahan pertanian yang ada di desa Gelarmandala.
Motivasi dan kerja keras mereka tak sia-sia. Pada tahun 2010 mereka memperoleh kepercayaan pemerintah mendapat dana bantuan program sebesar Rp 10 juta untuk 21 kuintal produksi.
Selain itu, pada tahun tersebut 19 anggota aktif juga sepakat menabung gabah sebanyak 1 kuintal per orang agar produksinya lebih meningkat. Gabah mereka pun terkumpul sebanyak 40 kuintal.
Di samping dana bantuan pemerintah dan menabung gabah, Kelompok Tani Rukem Jaya I juga membantu pinjaman modal bagi para anggotanya. Sampai tahun 2014 kemarin, mereka telah mampu memberi pinjaman modal bagi 50 orang anggota aktif dan tidak aktif.
Selain itu, tabungan gabah mereka juga telah berkembang pesat menjadi 120 kuintal.
Apa resep sukses mereka mengembangkan diri?
Selain selalu mengacu pada kejujuran dan sikap saling percaya satu sama lain, kekompakan juga terus dikembangkan oleh mereka. Pertanggungjawaban setiap anggota pada ketua kelompok selalu dilakukan secara terjadwal dan rinci.
Laporan keuangan setiap akhir tahun setelah gabah terkumpul dilaporkan. Pembukuan keuangan dicatat tertib sehingga tidak ada perbedaan dana antara anggota dan pengurus.
Kegiatan operasional untuk kegiatan rapat atau jamuan pertemuan pun tidak menggunakan dana kelompok, tapi didanai oleh H. Winata selaku Ketua Kelompok Tani.
Semua proses yang menyangkut dana tersebut berlangsung transparan dan jujur.
Namun, bagaimana dengan masalah pemberian modal?
Menurut H. Winata, karakter anggota menjadi penting untuk dilihat jika ingin memberi modal. Mereka akan melihat karakter anggota tersebut dan bagaimana perilaku mereka terhadap pengembalian pinjaman sebelumnya. Dengan adanya pertimbangan tersebut, pinjaman modal relatif dapat dikembalikan secara efektif.
Dengan begitu, rasa percaya anggota kepada ketua kelompok senantiasa berkembang dan terawat dari hari ke hari. Administrasi yang tertib dan pembinaan dari penyuluh pertanian berkualitas menambah pengembangan Kelompok Tani Rukem Jaya I di Indramayu tersebut.
Hasilnya, tahun 2015 ini mereka kembali diusulkan kembali memperoleh dana kegiatan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Permodalan mereka pun meningkat menjadi Rp 50 juta.
Dana sebesar itu dipakai untuk pembangunan gudang lumbung sebesar Rp 20 juta dan sisanya untuk pembelian gabah sebanyak 62,5 kuintal.
Selain itu, dana tambahan tersebut juga dikembangkan pada 13 anggota yang ada. Sampai saat ini setiap anggota kelompok tani dapat meminjam 5 kuintal dengan jasa Rp 100.000 selama 2 musim tanam.
Kesuksesan Kelompok Tani Rukem Jaya I mengembangkan diri tentunya patut dicontoh oleh kelompok tani lain yang berada di daerah lain. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian sendiri telah menentukan kriteria bagaimana kelompok tani harus dibina.
Melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 82 Tahun 2013 tentang Pembinaan Kelompok Tani, Kementerian Pertanian menyebutkan ketua kelompok tani harus memiliki ciri-ciri sabar, jujur, bersedia mendengar, menghargai pendapat orang lain, bertanggungjawab, mampu memotivasi anggotanya, mampu menengahi perbedaan pendapat, dan mengambil prakarsa baru untuk kemajuan kelompok.
Adanya Permentan tersebut menyiratkan Kementerian Pertanian senantiasa mendukung kemajuan kelompok tani di seluruh Indonesia. Diharapkan melalui sinergi para petani yang tergabung di dalamnya, mereka dapat memperoleh kesejahteraan dan sukses memajukan dunia pertanian Indonesia. (advertorial)