Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Loui Thenu: Hak Paten Obat-obatan Berarti Monopoli

Loui Thenu, Press Officer & Juru Bicara MSF (Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas) untuk kawasan

Penulis: Widiyabuana Slay
zoom-in Loui Thenu: Hak Paten Obat-obatan Berarti Monopoli
IST
Loui Thenu, Press Officer & Juru Bicara MSF 

Bagaimana Novartis mencoba untuk membuat Pasal 3 (d) tidak berarti?

Bagian 3 (d) memerlukan demonstrasi keberhasilan 'kemanjuran/kemujaraban' peningkatan khasiat terapi untuk obat untuk bisa dinyatakan layak paten. Dalam hal ini, Novartis sedang mencoba untuk memaksa pengadilan India dan Dewan Pengendali Hak Kekayaan Intelektual India merubah pengertian 'kemanjuran/kemujaraban' yang telah ditetapkan di India. Jadi kasus ini berpusat tentang interpretasi definisi 'kemanjuran/kemujaraban', yang dampaknya sangat penting di masa depan, serta bisa mematikan peran India sebagai gudang farmasi negara-negara berkembang.

Apa yang akan terjadi jika Novartis memenangkan kasus ini?

Implikasi kemenangan Novartis dalam melemahkan penafsiran Pasal 3 (d) tidak akan terbatas pada pematenan imatinib mesylate atau pada pasien kanker saja. Jika Novartis memenangkan kasus tersebut, paten akan diberikan pada semua formulasi baru obat-obatan yang sudah (lama) digunakan di India, layaknya di negara-negara kaya. India tidak akan mampu lagi menyediakan obat-obatan yang terjangkau berkualitas bagi negara-negara berkembang/miskin.

Dengan contoh kasus obat HIV dan AIDS sebagai ilustrasi yang baik dari kemungkinan dampak keputusan sidang kasus ini. Meskipun obat lini pertama untuk mengobati HIV saat ini harganya telah menjadi terjangkau berkat persaingan generik, ketersediaan formulasi lini kedua dan lainnya sangat penting, karena makin banyak muncul kasus dimana penderita HIV/AIDS secara bertahap menjadi resisten terhadap kombinasi obat mereka. Saat ini obat-obatan HIV perlu beralih ke rejimen lini kedua. Beberapa obat-obatan penting telah tersedia dalam versi generik di India tetapi jika Novartis menang maka produksi generik akan terancam, karena banyak perusahaan obat akan mendorong untuk obat-obatan mereka untuk dipatenkan di India. Hal ini akan membuat perusahaan obat generik tidak bisa lagi memproduksi versi generik dari obat-obatan paten tersebut.

Jika Novartis memenangkan kasus ini, biaya perawatan akan menjadi sangat tinggi diluar jangkauan masyarakat negara-negara berkembang dalam waktu yang lama (selama jangka waktu monopoli paten yaitu 20 tahun). Akses obat-obatan baru pun akan semakin mahal dan sulit.

Apa peran MSF dalam kasus ini?

Berita Rekomendasi

 MSF tidak terlibat langsung dalam kasus Novartis, tapi kami bersimpati dan berbagi solidaritas dengan Asosiasi Masyarakat Kanker (CPAA) dalam pertempuran melawan Novartis. CPAA merupakan pihak yang terlibat langsung dalam kasus ini dan akan turut memberikan pernyataan dan testimoni tentang interpretasi “kemanjuran/kemujaraban” teraputik obat-obatan - imatinib mesylate.

Mengingat akan potensi dampak buruk terhadap produksi dan  ketersediaan obat-obat generik yang terjangkau dari India, MSF, bersama dengan banyak badan penyedia perawatan medis lainnya, kelompok pasien dan masyarakat yang terkena dampak langsung dari upaya ini telah lama mengimbau Novartis untuk menghentikan serangan hukumnya terhadap India - gudang farmasi negara-negara berkembang.

KESEHATAN

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas