Tiga Faktor Yang Bikin Ribet Organ Kewanitaan Saat Menstruasi
Kalau tidak mendapat perhatian serius, tiga faktor ini mengganggu kenyamanan organ intim saat menstruasi.
Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews, Agustina Rasyida
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Area kelamin wanita merupakan area yang unik. Pada perempuan daerah ini dapat mengeluarkan cairan vagina yang bersifat dinamis, karena dapat membersihkan vagina secara alami.
Terdapat juga flora normal dan pH asam.
Ketika perempuan datang bulan atau menstruasi, banyak permasalahan kulit di area kelamin menjadi sangat sensitif. Menurut dr. Susie Rendra, SpKK dari Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah, Jakarta, masalah kulit sekitar kelamin datang saat menstruasi dikarenakan adanya faktor darah, pembalut, dan perubahan kulit.
"Area kelamin kita bersifat asam, tetapi ketika menstruasi ada darah yang bersifat basa, padahal basa merusak kulit," ujar Susie, Rabu (5/12/2012), di Jakarta.
- Darah
Darah yang bersifat basa memiliki pH 7,3 - 7,4. Kondisi ini dapat merusak kulit dan rentan iritasi. Semakin banyak darah kontak dengan kulit, risiko iritasi makin tinggi. Ditambah lagi, darah merupakan media optimal bagi pertumbuhan bakteri, kuman, dan virus.
Jika paparan darah makin sering dan diabaikan, bukan tidak mungkin akan terjadi dermatitis (peradangan kulit) dengan gejala gatal, pedih, hingga dapat menimbulkan kulit berair dan berbau. Iritasi juga memicu infeksi oleh jamur kandida (candidosis kutis) dan memicu masuknya bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menimbulkan folikulitis (bisul).
"Kalau yang pernah terkena herpes, virus herpes makin tinggi jika menstruasi, dan akan muncul lagi."
- Pembalut
Diakui atau tidak, penggunaan pembalut meningkatkan risiko gesekan, membuat iritasi (pedih dan gatal), hingga menyebabkan bakteri berkembang (bisul, bengkak). Permukaan pembalut menentukan berat ringannya gesekan.
Penggunaan pembalut juga dapat membuat daerah sekitar kelamin lembab. Untuk mengurangi risiko di atas, sebaiknya pilih pembalut yang tipis. Pasalnya makin tebal pembalut membuat kulit semakin lembab.
- Perubahan kulit
Saat menstruasi, perempuan mengalami penurunan kadar estrogen. Tak heran kalau kulit luar menjadi cenderung kering, sehingga rentan terkena iritasi.
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Memilih Pembalut Wanita yang Bikin Organ Intim Nggak Becek 58 menit lalu
- Gading Marten dan Gisel Fitting Busana Pengantin, Romantis Abis! 1 jam lalu
- Mau Tidur Pulas, Bangun Segar Bugar? Lakukan Langkah-langkah Ini 2 jam lalu
- Sepatu Cantik Ini Dari Limbah Kain Sasirangan 7 jam lalu
- Pepes Nasi Kukus Sayur Rendah Protein 9 jam lalu
- Tujuh Cara Agar Miss V Selalu Bersih, Sehat dan Wangi Selasa, 4 Desember 2012
- Tak Mau Repot Tawar-Menawar Naik Ojek? Pilih Trans-Jek Aja! Selasa, 4 Desember 2012
- Pria Menuntut Kesucian, Wanita Pun Berhak Mendapat Keperjakaan Selasa, 4 Desember 2012