Indonesia Cuma Punya 2.700 Dokter Spesialis Anak, Padahal Butuhnya 8.000
Indonesia sangat kekurangan dokter spesialis anak, karena yang dibutuhkan 8.000, yang dipunya cuma 2.700 dokter.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Saat ini Indonesia masih sangat kekurangan dokter spesialis anak. Untuk itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak melarang memberdayakan dokter umum bahkan tenaga perawatan untuk penanganan anak.
"Saat ini dokter spesialis anak hanya ada 2.700 orang sementara jumlah anak-anak mencapai 80 juta sehingga tidak sebanding karena idealnya ada 8000 dokter anak," tutur Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Badriul Hegar di Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Selain minim, sebaran dokter spesialis anak tidak merata. Dari 2700 orang, 700 orang berada di Jakarta dan provinsi di Jawa lainnya jumlahnya lebih dari 100 orang. Sebaliknya di Jambi dan Kalimantan Barat jumlahnya belasan.
"Dokter umum maupun perawat sekarang menjadi tulang punggung untuk penanganan spesialis anak," katanya.
Yang tidak kalah miris, adalah kesenjangan jangkuan dokter spesialis. IDAI mencatat wilayah provinsi Papua, dibandingkan di Jakarta, kesulitan jangkauan ke dokter spesialis. 1:90 kali lebih mudah. Provinsi Kaltim 3 kali lebih mudah dibandingkan Papua. (Eko Sutriyanto)
Baca Artikel Menarik Sebelumnya
- Enam Cara Alami Dongkrak Libido Lelaki Selasa, 26 Februari 2013
- Ini Kesalahan Pria Ketika Wanita Gagal Mencapai Klimaks Jumat, 22 Februari 2013
- Pasutri di Jepang Dilanda ‘Virus’ Bosan Berhubungan Intim Rabu, 13 Februari 2013
- Akibat Masturbasi: Rambut Berkurang, Otot Kendur dan Gangguan Kesuburan Senin, 11 Februari 2013
- Minum Obat Kuat Malah Tidak Berhenti Ereksi Sabtu, 9 Februari 2013
- Menkes: Tidak Ada Permen Karet Peningkat Gairah Seks Jumat, 8 Februari 2013
- Semakin Berisik Tambah Greng Rabu, 6 Februari 2013
- Pria Penular HIV/AIDS Meningkat Tujuh Kali Lipat Rabu, 6 Februari 2013
- Waspada! Menonton TV Terlalu Lama Bisa Turunkan Jumlah Sperma Rabu, 6 Februari 2013
- Ini Kata Mereka yang Pernah Mengonsumsi Permen Karet Cinta Rabu, 6 Februari 2013
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.