Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengapa Posisi Gigi Kembali Berantakan Setelah Behel Dilepas, Tante Dok?

Mengapa gigi saya hanya rapi ketika behel dipasang dan kembali berantakan ketika kawat gigi dilepas?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Mengapa Posisi Gigi Kembali Berantakan Setelah Behel Dilepas, Tante Dok?
Istimewa
Behel alias kawat gigi 

Besar dan kecepatan pergerakan ini ditentukan oleh besar tekanan yang diterima sang gigi, serta usia sang pemilik gigi dan variasi lokal area pergerakan yang bersifat individual . Terkait besar tekanan yang diterima sang gigi, dokter akan melakukannya dengan sangat hati-hati secara bertahap dari tekanan terkecil untuk menghindari resiko kematian jaringan pulpa gigi serta kejadian resorpsi akar gigi terkait.

Nah, segera setelah target perawatan dicapai, maka tahapan selanjutnya yakni mempertahankan posisi gigi-geligi di posisi barunya dengan pemberian ragam alat retensi terkait yakni: Retainer, hingga gigi dan seluruh perubahan selulair jaringan pendukungnya sampai di tahap stabil.

Selama masa retensi ini, perubahan selulair di tingkat jaringan pendukung sekitar gigi dapat tetap terjadi, Kak.. Terutama di sel-sel tulang pendukung sang gigi. Itulah mengapa tahapan pemakaian Retainer wajib dilakukan pasca tercapainya target perawatan orthodonti.

Bahkan untuk kasus yang memerlukan gerakan berputarnya posisi sang gigi, serat trans-septal dan serat gingival bebas tetap bergeser selama beberapa waktu. Kegagalan adaptasi ulang dari serat ini disinyalir merupakan penyebab utama relapsnya pergerakan gigi berputar tersebut.

Umumnya dokter akan mengambil pilihan tindakan pemotongan serat tersebut setelah posisi baru sang gigi telah dicapai. Tindakan yang tidak selalu otomatis menghilangkan kasus relaps, tetapi dapat mengurangi kecenderungan relaps. Setelahnya gigi wajib diretensi selama minimal 6 bulan.

Saya belum tahu pasti, sampai tahap manakah perawatan orthodonti yang Kakak maksudkan ketika kasus relaps-nya posisi gigi dialami.

Dugaan sementara saya, tahap pemakaian alat retensi untuk mencapai kondisi stabilnya posisi gigi yang baru belum tuntas diupayakan, atau bahkan bisa jadi belum sempat diupayakan. Itulah mengapa jadi relaps. Posisi gigi kembali tidak teratur seperti saat sebelum dirawat.

Berita Rekomendasi

Saran saya, segeralah kembali ke dokter yang merawat, agar dapat dilakukan upaya perawatan perbaikan.

Dan, mohon jalankanlah tahapan perawatan dengan disiplin serta tuntas hingga tahap pemakaian Retainer, yea.. Harapan terbaik saya, nantinya kondisi relaps-nya posisi gigi-geligi pasca pelepasan alat orthodonti segera dapat ditanggulangi dengan baik dan tepat.

Semoga penjelasan saya kali ini dapat dipahami dengan jelas. Tanyalah kembali andai masih ada point yang belum dipahami, yach..

Salam sehat dari saya.

D-smile, 26 Maret 2013  23:31 WIB

Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi Gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

 

 

 

 

KONSULTASI PEMBACA SEBELUMNYA



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas