Kurangi Kerusakan Lingkungan Pizza Hut Pakai Bahan Dalam Negeri
Berkomitmen mengurangi carbon print (gas rumah kaca), seluruh outlet Pizza Hut dan Pizza Hut Delivery (PHD)
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkomitmen mengurangi carbon print (gas rumah kaca), seluruh outlet Pizza Hut dan Pizza Hut Delivery (PHD) yang jumlahnya mencapai 285 oulet telah menggunakan bahan baku lokal seperti sayur mayur, daging, dan buah-buahan.
"Saat ini tinggal pasta, keju dan saos tomat yang masih diimpor," kata Lanny Tjong Manager CSR PT Sarimelati Kencana yang menaungi Pizza Hut saat Green Campaign Pizza Hut Cinta Negeri di Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Pilihan mengimpor bahan baku terpaksa dilakukan karena petani atau supplier yang berada di dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan.
Lebih lanjut dikatakan, pengurangan penggunaan karbon print merupakan bagian program Pizza Hut dan PHD untuk membuat dunia lebih hijau.
"Tiga tahun terakhir ini kami menggunakan plastik berbahan Oxium yang bisa terurai dalam satu hingga dua tahun," katanya.
Saat ini PHD juga tengah mencoba polimer yang terbuat dari serat singkong dan glycerin bernama enviplast yang bisa terurai dalam waktu 3-6 bulan yang diujicobakan di outlet Tebet, Taman Sari dan Thamrin Residence.
"Apabila nanti lolos ujicoba maka enviplas akan digunakan di seluruh unit PHD mulai Juni 2013 mendatang dan kami menjadi pengguna pertama," katanya.
Presiden Direktur PT Srimelati Kencana Stephen McCarthy menyatakan, kampanye hijau bertajuk Pizza Hut Cinta Negeri ini merupakan awal rangkaian penyelamatan lingkungan yang berkelanjutan.
"Kami berharap kampaanye Pizza Hut Cinta Negeri ini bisa menyadarkan lebih banyak orang pentingnya penyelamatan lingkungan," katanya.
Wujud dukungan lain dalam kampanye hijau adalah mendukung pelaksanaan CSR Danone Aqua dalam pemberdayaan pemulung dengan daur ulang plastik dan program adopsi pohon.