Masih Banyak yang Berpikir Sayur dan Buah Hanya Pelengkap
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 mengungkapkan sebanyak 93,6 persen penduduk Indonesia di atas 10 tahun kurang makan buah dan sayur.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan mengungkapkan sebanyak 93,6 persen penduduk Indonesia di atas 10 tahun termasuk dalam kategori kurang makan buah dan sayur.
Padahal, tubuh yang sehat membutuhkan asupan buah dan sayur secara teratur. Food Agriculture Organization menganjurkan konsumsi buah per kapita per tahun sebanyak 73 kg. Sementara World Health Organization mencatat orang Indonesia mengonsumsi buah dan sayur hanya sebanyak 2,5 porsi per hari. Dalam setahun orang Indonesia hanya mengonsumsi 34,55 kg per tahun.
"Masyarakat Indonesia termasuk kurang makan buah dan sayur," ungkap DR. Dr. Fiastuti Witjaksono, M.Sc, MS, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Data itu termasuk mencengangkan karena sebetulnya masyarakat tahu bahwa pola makan yang baik adalah gizi seimbang. Selain makanan pokok seperti nasi, roti, gandum, jagung sebagai sumber energi, harus ada pula lauk seperti daging dan ikan.
"Kita juga perlu melengkapi makanan dengan buah dan sayur agar seimbang. Kebanyakan dari kita masih berpikir sayur dan buah hanya sebagai pelengkap sehingga sering tidak dikonsumsi secara teratur," kata Dr. Fiastuti.
Kekurangan buah dan sayur meningkatkan risiko kematian karena kanker saluran cerna sebesar 14 persen, penyakit jantung koroner sebesar 11 persen dan serangan stroke sebesar sembilan persen.
"Oleh karena itu kita perlu mengonsumsi minimal dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari. Konsumsi buah dan sayur ini bisa mencegah banyak penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, obesitas, penuaan dini. Proses metabolisme dan saluran pencernaan pun jadi lancar sementara daya tahan tubuh meningkat," katanya.