Persiapan Produksi Massal Stem Cell Tuntas, Tinggal Tunggu Peredarannya di Pasaran
- Tuntas sudah persiapan untuk produksi massal stem cell, sebuha formula baru untuk menyembuhkan berbagai penyakit
Editor: Anita K Wardhani
Sebab penggunaan produk yang masih berupa sel membutuhkan tindakan medis dari dokter.
Produk ini perlu perlakuan khusus karena hanya berumur dua jam setelah dilepas. Artinya, pemakaian harus dilakukan sesegera mungkin.
“Berbeda dengan produk jadi. Stem cell yang masih berupa sel harus segera dipakai. Kalau tidak segera dipakai bisa mati. Misalnya, ada pasien dari Makassar minta dari sini (Surabaya), nah harus hitung perjalanan sel ini sampai di sana. Jadi distribusi agak terbentur untuk yang masih berupa sel,” ujar Prof Fedik Abdul Rantam, Kepala Laboratorium ITD.
Di tempat terpisah, dr Marius Widjajarta, Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKI), mengatakan, harus ada regulasi yang mengatur hal ikhwal bio teknologi sebelum diedarkan.
“Sampai sekarang belum ada regulasi yang mengatur padahal penelitian sel punca dalam beberapa tahun terakhir sangat pesat”, katanya.
Dia menyayangkan lambannya pemerintah dalam menelurkan regulasi.
Padahal, kata dia, naskah akademik untuk penyusunan draft rancangan undang-undang (RUU) sudah selesai setahun lalu. Marius termasuk tim yang menyusun kajian itu.
“Saya tidak tahu mengapa (lambat),” kata Marius.
Dia menganggap regulasi ini penting karena akan mengatur dari hulu sampai hilir dari kegiatan bio teknologi. Baik dari sejak penelitian, sampai produksi massal.
Dia khawatir, ketiadaan regulasi ini malah menghambat pengembangan stem cell sendiri. “Kalau ada apa-apa, siapa yang mau tanggung jawab?” ujarnya.