Menkes Yakin Tayangan Kampanye Antirokok di Bioskop Efektif
Nafsiah menyebutkan pemanfaatan bioskop sangat efektif mengingat orang-orang yang dituju dalam kampanye antirokok.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI - World Lung Foundation (WLF) meluncurkan kampanye nasional media masa anti tembakau bertema Berhenti Menikmati Rokok Sebelum Rokok Menikmati Anda.
Kampanye dirancang untuk meningkatkan kepedulian terhadap bahaya merokok dan menampilkan testimoni pribadi yang jujur dan gamblang dari Manat Hiras Panjaitan, korban rokok.
Penayangan kampanye ini selaras dengan #30HariTanpaRokok, inisiasi nasional berhenti merokok. Iklan ini ditayangkan di YouTube. Juga stasiun televisi nasional yakni ANTV, TRANS TV, Trans7, MNC TV, Metro TV, TV One dan Global TV.
"Kami juga mengapresiasi bioskop-bioskop yang ikut berpartisipasi selama empat minggu menayangkan iklan ini," kata Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, Jumat (10/10/2012) kemarin.
Nafsiah menyebutkan pemanfaatan bioskop sangat efektif mengingat orang-orang yang dituju dalam kampanye itu adalah yang berusia muda antara 15 hingga 40 tahun.
"Setidaknya kampanye ini bisa mencegah orang yang belum, jangan merokok, bisa membuat lingkungan bersih dan menghilangkan perokok pasif. Kalau memang sudah aktif iklan ini membantu mengurangi dan berhenti," katanya.
Kampanye ini membantah informasi-informasi yang salah tentang bahaya merokok dengan mempertunjukkan testimoni jujur dan gamblang dari Bapak Manat Hiras Panjaitan, korban kanker tenggorokan.
Kampanye juga dirancang memberikan pengaruh yang signifikan dan sejalan dengan kebijakan peringatan grafis (pictorial health warning - PHW) pada bungkus rokok yang telah dilaksanakan di Indonesia.