Nak, Kok Pilih-pilih Makanan Sih
Jika saat masih bayi anak Mama mau menyantap apa saja dan saat batita tiba-tiba menjadi pilah-pilih makanan, Mama pasti jadi bertanya-tanya
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika saat masih bayi anak Mama mau menyantap apa saja dan saat batita tiba-tiba menjadi pilah-pilih makanan, Mama pasti jadi bertanya-tanya dan tak jarang menjadi agak jengkel dengan perubahannya tersebut.
Perilaku semacam itu wajar dan kemungkinan tidak hanya dilakukan anak batita Mama saja. Untuk mengetahui mengapa batita suka pilih-pilih makanan, ikuti terus artikel ini, ya.
Bagi anak batita, menyantap makanan padat merupakan pengalaman baru. Itu sebabnya banyak anak batita yang membutuhkan cukup waktu untuk beradaptasi dengan beragam tekstur, warna, serta rasa baru dari makanan yang terus Mama sediakan dari hari ke hari.
Meski anak-anak yang masih muda menyenangi konsistensi serta keakraban dalam banyak hal, dari rutinitas waktu bermain sampai kebiasaan tidur, mereka terkenal sulit ditebak saat menghadapi makanan-bahkan makanan yang sering mereka santap sekali pun.
Anak-anak yang masih batita terkenal memiliki kebiasaan makan yang terus berubah dari hari ke hari, dan mereka juga biasanya tidak berminat mencoba makanan baru sampai Mama menyediakannya untuk yang kesekian kali. Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh perubahan jumlah nutrisi yang mereka butuhkan. Saat ini pertumbuhannya sudah tidak sepesat saat dia masih berumur di bawah satu tahun, sehingga dia merasa kurang tertarik dengan makanan, dan juga tidak makan sebanyak sebelumnya. Tidak heran kan mengapa batita suka pilih-pilih makanan.
Selain itu, dia juga sudah semakin mandiri dan tengah belajar menentukan pilihannya sendiri-keterampilan penting yang perlu dia kembangkan selama bertahun-tahun, khususnya saat menghadapi makanan.
Jika saat ini batita Mama masih tampak enggan melahap apa pun yang Mama sediakan, jangan patah hati ya, Ma. Karena sesungguhnya masa batita merupakan saat yang tepat untuk melatih si kecil mencoba hal-hal baru, sebelum dia menjadi terlalu teratur dan mulai menolak makanan baru sebagai cara untuk menonjolkan kemandiriannya (yang umumnya muncul menjelang ulang tahunnya yang kedua!). Cobalah untuk sesering mungkin menawarkan beragam makanan sehat, sehingga ia akan melahapnya dengan rakus saat sudah siap kelak-jika tidak saat makan siang, cobalah untuk membujuknya saat makan ringan di sore hari.