Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jauh dari Stres dan Bugar, Gabung Aja Komunitas Yoga Gembira di Taman Suropati Jakarta

Sehat bugar dan jauh dari stres tak harus berbiaya mahal. Contohnya, gabunglah dengan Komunitas Yoga Gembira di Taman Suropati Jakarta, tiap Minggu!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Jauh dari Stres dan Bugar, Gabung Aja Komunitas Yoga Gembira di Taman Suropati Jakarta
Ciputranews
Komunitas Yoga Gembira 

Komunitas Yoga Gembira

TRIBUNNEWS.COM - Bagi Meredam emosi

Uci Duck Himura (32) sudah berlatih yoga sejak tahun 2010. Dia berlatih yoga untuk menurunkan tingkat emosionalnya yang dulu kerap meletup-letup tak terkontrol. ”Dulu aku mudah marah dan stres. Setelah berlatih yoga, sifat pemarahku mulai terkendali,” katanya.

Pada tahun 2012, Uci bergabung dengan Yoga Gembira. Setiap pekan dia mendapat pengajaran dari guru yang berbeda-beda. Para guru yang berasal dari dalam dan luar negeri mengajari beragam gaya yoga, seperti yoga kundalini, ashtanga, dan yoga tertawa. Itu membuat pemahamannya bertambah.

Menurut Rindi Ayudha Ayu (25), karyawan bagian akunting dan finansial sebuah perusahaan swasta, udara sejuk dan pemandangan indah memberi semangat baru untuk menjalani hidup. Selain itu, yoga di taman juga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan stres akibat rutinitas sehari-hari.

Hari Minggu lalu, bersama kawannya, Rati Agustia (24), Rindi berlatih yoga di Taman Suropati. Latihan pagi itu diiringi gemerisik suara gesekan daun yang ditiup angin. Di dekat mereka, sejumlah warga lainnya terlihat sedang berjoging, jalan santai, atau sekadar duduk dan berkumpul bersama.

Berita Rekomendasi

”Meskipun suasana taman ramai, perasaannya lebih gembira. Beda banget dengan latihan di studio,” kata Rindi.

Pendiri komunitas Yoga Gembira, Yudhi Widdyantoro, mengatakan, Yoga Gembira terbentuk sejak tahun 2010. Setiap kali menggelar latihan, lebih dari 50 orang bergabung. Bagi ayah satu anak ini, berlatih yoga di taman mengajarkan warga Jakarta hidup rukun dan damai.

”Dari pohon besar, tumbuh-tumbuhan kecil, udara, dan binatang-binatang liar, kita belajar saling menghargai dan memahami,” kata Yudhi. Menurut Yudhi, semangat saling menghargai dan memahami tersebut diperlukan warga Ibu Kota yang hidup dalam kemajemukan. (Denty Nastitie)

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas