Kasus Meninggalnya Dua Pasien, Kementerian Kesehatan Tegur Rumah Sakit Siloam Karawaci
Kementerian Kesehatan hanya mengirimkan teguran kepada Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang menyusul meninggalnya dua orang pasiennya
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan hanya mengirimkan teguran kepada Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang menyusul meninggalnya dua orang pasiennya beberapa waktu lalu.
RS Siloam, mendapatkan teguran karena tidak secara langsung melaporkan kejadian itu baik kepada Dinas Kesehatan terkait maupun Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan sendiri baru mendapatkan laporan kejadian yang tergolong luar biasa ini dua hari setelah kejadian.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan, sesuai laporan tim telaah Kasus Sentinel Serius (KSS) tidak dijumpai penyimpangan standar profesi.
"Ini didasarkan hasil wawancara, pemeriksan dokumen RS Siloam, yang melibatkan dokter tenaga keafarmasian, dan staf rumah sakit," katanya di kantor Kementerian Kesehatan, Senin (23/3/2015).
Demikian pula dengan pengelolaan penyerahan obat kasus ini sesuai dengan prosedur di rumah sakit.
"Juga aktivitas obat dari pemesan, penerimaan penyimpanan pendistribusian hingga penyiapkan kits final sebelum operasi di kamar operasi telah dilakukan sesuai SOP," katanya.
Saat tim Bertim KSS, ke pabrik Kalbe Farma, distributor dipeoleh pengakuan memang ada kekeliruan dalam isi ampul, dengan label
buvanest spinal 0,5 persen Heavy 4ml/5 (ABVSA) dengan nomer batch 630077.
"Uji laborat yang dilakukan menemukan isinya adalah asam tranexsamat untuk mengsi pendarahan," katanya.
Tim investigasi KSS menyimpulkan penyebab kematian adalah zat yg disuntikkan ketika anastesi final berasal sumber yang sama.