Temuan Baru! Salep Berbahan Daun Ketapang Ampuh Obati Penyakit Kulit
Berawal saat jamur menyerang kakinya. Joko memutar otak untuk menemukan obat guna menyembuhkan penyakitnya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Temuan obat bisa bermula dari pengalaman pribadi, seperti yang dialami Joko Susila, pria 44 tahun itu.
Berawal saat jamur menyerang kakinya. Joko memutar otak untuk menemukan obat guna menyembuhkan penyakitnya.
Berbekal pengetahuan sederhana yang didapatkannya dari internet, ia lantas membuat salep berbahan daun ketapang, dicampur dengan lilin lebah (Malam-bee wax) dan minyak wijen.
Daun ketapang memiliki beberapa zat yang berkhasiat untuk penyembuhan penyakit kulit. Hal itu ia padukan dengan penggunaan malam dan minyak wijen yang juga bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Ia bereksperimen di rumahnya, dibantu dengan sang anak yang kini mondok di pesantren. Memadukan ketiga bahan tersebut, ia kemudian berhasil membuat sebuah salep.
Joko mengaku, mulai mengembangkan salep tersebut sejak bulan April 2015. Setelahnya, ia memakainya untuk keperluan internal keluarganya sendiri.
"Awalnya, saya khawatir dengan adanya beberapa obat palsu yang diperjual belikan bebas. Makanya saya buat ekstrak dari daun ketapang kering ditambah malam dan minyak wijen," katanya, Kamis (18/6/2015).
Mulai dari penyakit kulit ringan seperti gatal-gatal sampai kudis. Walhasil salepnya berhasil menyembuhkan berbagai keluhan keluarganya.
Sampai kemudian ada seorang tetangganya yang mengeluhkan penyakit kulit yang tak kunjung sembuh. Joko kemudian menyarankan untuk mengoleskan salep buatannya. Tak disangka, upayanya berhasil.
"Jadi tetangga saya itu seorang petani, mengeluhkan gatal pada bagian betis yang menahun. Setelah diolesi dengan salep tersebut keluhannya berangsur sembuh dan menghilang," Kata Joko, yang juga guru Bahasa Inggris di SMAN I Polanharjo itu.
Berbulan-bulan menggunakan salep itu untuk kepentingan keluarga sendiri. Joko akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti ajang Kreatifitas dan Inovasi (Krenova) Bappeda Klaten.
Bermodalkan nekat, ia lantas memresentasikan temuannya itu. Namun sayang, salep temuannya itu belum berhasil membawanya sebagai juara.
Hal itu karena, untuk sebuah produk herbal, seharusnya disertai dengan uji laboratorium.
"Dewan juri mengapresiasi temuan salep tersebut, namun saja, temuannya tidak dilengkapi dengan uji laboratorium. Kami rasa masih terlalu dini untuk ikut dalam ajang Krenova," ujar seorang penilai Djoko Sardjono.
Tim juri lain, Aye Kusbandana mengatakan, berdasarkan pengalaman pribadinya malam daun ketapang bagus untuk menetralkan PH air."Menurut pengalaman kami, kolam lele yang diatasnya jatuh daun ketapang. Setelah beberapa saat, kondisi lele tersebut berangsur membaik, dan sehat. Setelah diteliti, ternyata daun tersebut menetralkan PH air," ujarnya. (Tribun Jogja/Padhang Pranoto)