Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mual dan Muntah Tak Hanya Gejala Maag, Bisa Jadi Usus Buntu

Gejalanya hampir sama dengan maag yakni mual muntah disertai dengan demam tinggi sekitar 38 derajat.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mual dan Muntah Tak Hanya Gejala Maag, Bisa Jadi Usus Buntu
net

TRIBUNNEWS.COM - USUS buntu sebenarnya adalah bagian penghasil pertahanan tubuh karena terdapat kelenjar limpe.

“Jadi kalau ada kuman yang masuk di tubuh, usus buntu ini bertugas untuk mengurangi infeksi,” kata Dokter Umum Rumah Sakit Islam (RSI) Surakarta, dr Indrasti Paramita kepada Joglosemar.

Gerakan peristaltik di dalam usus menyebabkan produksi lendir yang juga meningkat.

Nah, sumbatan itu lama kelamaan akan mengeras yang mengakibatkan apendik bengkak dan berakhir pada radang apendik (apendiksitis) atau orang awam menyebutnya dengan usus buntu “Usus buntu juga bisa terjadi akibat infeksi,” katanya.

Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi.

Dari sejumlah kasus yang ada, Mita, sapaan akrab dr Indrasti Paramita mengungkapkan setidaknya ada tiga macam penyakit usus buntu. Jenis pertama disebut apendiksitis akut (dadakan).

“Jenis apendiksitis ini terjadi secara tiba-tiba. Gejala awalnya memang tidak dirasakan oleh pasien, tapi tiba-tiba merasakan sakit di perut sebelah kanan bawah atau titik Mc Burney dan mengalami demam dengan suhu 37 derajat selsius,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Jika tidak teratasi dengan baik, jenis ini bisa berubah menjadi kronis. Gejalanya hampir sama dengan maag yakni mual muntah disertai dengan demam tinggi sekitar 38 derajat selsius selama beberapa hari. Pasien juga bisa mengalami diare atau bahkan tidak bisa Buang Air Besar (BAB).

“Ada juga kasus pasien usus buntu tidak bisa buang angin/ kentut. Kalau sudah seperti ini, pasien haus menjalani operasi pengangkatan usus buntu,” katanya.

Namun, pasien tidak perlu khawatir, inovasi di bidang kesehatan dalam hal ini laparoskopi sangat membantu dalam pengambilan usus buntu. Di mana, pasien tidak perlu melakukan operasi besar, tetapi hanya disayat dan dimasukkan alat untuk memotong usus buntu yang mengalami infeksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas