Butuh Perlakuan Khusus Berikan ASI kepada Bayi Bibir Sumbing dan Prematur
Bayi bibir sumbing dan bayi prematur perlu mendapatkan penanganan khusus dalam pemberian air susu ibu (ASI).
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayi bibir sumbing dan bayi prematur perlu mendapatkan penanganan khusus dalam pemberian air susu ibu (ASI).
Bayi sumbing dan prematur harus menggunakan alat khusus karena kemampuan mengisap dan menelan masih lemah.
"Bayi belum berkoordinasi mengisap, menelan, bernapas dengan baik. Perlu alat bantu karena belum dapat menyusu langsung pada payudara ibu," kata Dr Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR-K, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di sela peluncuran dot Pigeon bagi bayi berkebutuhan khusus di Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Dokter Luh menjelaskan, oromotor atau gerak mulut bayi-bayi yang lahir prematur umumnya belum berfungsi optimal.
"Memberikan ASI pada bayi dengan kondisi bayi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah menghadapi beberapa kesulitan," katanya.
Satoru Saitou, General Manager Chief Investigator Research & Development Div. Breastfeeding Laboratory-Pigeon Corporation Jepang menyatakan, kebanyakan kasus bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah ibu dapat menyusu langsung.
"Namun, beberapa bayi dengan kondisi tersebut mengalami kesulitan dalam menempelkan bibirnya pada puting payudara ibu," katanya.
Seperti mulut bayi bibir sumbing dan atau langit bercelah tidak dapat menciptakan tekanan negatif yang dibutuhkan dalam proses mengisap.
Untuk itu Pigeon mengembangkan alat bantu berupa produk untuk bayi prematur lahir dengan berat badan rendah dan bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah.
"Dot tidak mengganjal pada celah tersebut dan bayi mampu mengisap dot menggunakan gerakan peristaltik lidah dan menelan tanpa menumpahkan susu atau tersedak," katanya.