Wah, Ternyata Vitamin C Jadi Strategi Kurangi Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah
Berbahagialah para pelaku diet yang hobi mengonsumsi buah dan sayur berwarna kuning dan oranye yang sarat akan kandungan vitamin C.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Berbahagialah para pelaku diet yang hobi mengonsumsi buah dan sayur berwarna kuning dan oranye yang sarat akan kandungan vitamin C.
Vitamin C tidak cuma bermanfaat sebagai agen antioksidan, lho. Sebuah studi kecil yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat baru-baru ini menemukan, suplementasi vitamin C dapat menjadi strategi baru mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah yang biasa terjadi pada orang obesitas dan kelebihan berat badan.
Studi ini dilakukan terhadap 35 orang dewasa obesitas untuk melihat perbandingan efek yang ditimbulkan vitamin C dan olahraga terhadap protein endotelin-1 di dalam tubuh.
Aktivitas protein endotelin-1 meningkat pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, karena kadar endotelin-1 menjadi tinggi, pembuluh darah kecil menjadi lebih rentan terhadap konstriksi.
Akibatnya, pembuluh darah menjadi kurang responsif terhadap permintaan aliran darah dan ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hasil dari studi ini telah dipresentasikan oleh oara peneliti yang terlibat di Konferensi Internasional ke-14 American Physiological Society di Endothelin, di kota Savannah, GA.
Para peneliti menemukan, bahwa olahraga telah terbukti dapat mengurangi aktivitas endotelin-1, tetapi jika dilakukan rutin setiap hari.
Caitlin Dow, Ph.D, dari University of Colorado yang memimpin penelitian juga menguji apakah suplemen vitamin C, yang telah dilaporkan mampu meningkatkan fungsi pembuluh darah, juga bisa mengurangi aktivitas endotelin-1.
Para peneliti menemukan, bahwa suplemen harian vitamin C dengan dosis waktu rilis 500 mg setiap hari ternyata mampu mengurangi restriksi endotelin-1 sebanyak efek yang ditimbulkan oleh olahraga.
Dari 35 relawan, 20 di antaranya diminta mengasup 500mg vitamin C dan 15 peserta diminta rutin berlatih aerobik selama tiga bulan.
Pengukuran yang dilakukan oleh peneliti, termasuk pengukuran aliran darah di lengan dan efek yang ditimbulkan oleh infus intra-arteri dari endotelin-1 sebelum dan setelah intervensi.
Penelitian lain di Juni 2013, melaporkan manfaat lain vitamin C yaitu dapat mengurangi risiko brokonontriksi pada penderita asma.
Meski vitamin C telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, sama efektifnya dengan berolahraga. Namun, jika Anda memadukan asupan vitamin ini berbarengan dengan latihan fisik secara rutin, tentu hasilnya akan lebih maksimal.
Apalagi, olahraga dapat mengurangi timbunan lemak di berbagai area tubuh yang tidak Anda inginkan sehingga penampilan Anda akan membaik dan kepercayaan diri juga pastinya akan meningkat.