Hindari Virus Zika, Filipina Sarankan Perempuan Tunda Kehamilan
Di Filipina, satu-satunya kasus tunggal virus Zika pernah yang dilaporkan adalah pada tahun 2012.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Menteri Kesehatan di Filipina mendesak para perempuan di sana untuk menunda kehamilan mereka, sampai bisa diketahui lebih banyak mengenai virus Zika.
Seorang menteri di Filipina mendesak para perempuan untuk menunda kehamilan sampai bisa diketahui lebih banyak mengenai virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk dan sedang mewabah di Amerika Latin, meskipun satu-satunya kasus zika yang dilaporkan pernah terjadi di Filipina adalah empat tahun lalu.
Masih banyak hal yang tidak diketahui tentang Zika, tetapi virus ini telah dikaitkan dengan ribuan kasus cacat lahir di Amerika Latin, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat internasional bagi kesehatan masyarakat.
"Bagi para perempuan yang tidak terburu-buru untuk bisa hamil, mereka bisa menunda atau menunggu (hamil) pada tahun depan ketika kita tahu lebih banyak tentang virus tersebut," kata Menteri Kesehatan Janet Garin dalam sebuah wawancara radio pada hari Minggu (14/2/2016), sambil menyarankan agar mereka menggunakan metode keluarga berencana.
Garin mengatakan dia juga meminta warga Filipina untuk menghindari kunjungan ke negara-negara yang terpapar wabah Zika, karena "wisatawan, yang tertular penyakit itu di luar negeri, mungkin menularkan virus itu kepada pasangannya melalui hubungan seksual."
Kekhawatiran mengenai Zika telah meningkat dengan peringatan terbaru dari Organisasi Kesehatan Pan-Amerika bahwa dalam beberapa kasus virus itu bisa saja menular melalui hubungan seksual.
Di Filipina, satu-satunya kasus tunggal virus Zika pernah yang dilaporkan adalah pada tahun 2012, yang melibatkan remaja laki-laki di pulau Cebu di Filipina tengah.
"Sementara kami tidak memiliki kasus (Zika) yang dilaporkan di sini di Filipina saat ini, kami tahu bahwa ancaman itu ada," Lyndon Lee-Suy, juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan kepada Reuters hari Senin (15/2). "Bahkan para suami harus sadar akan risiko kehamilan (istri mereka)."
Belum ada vaksin atau pengobatan bagi virus Zika, yang menyebabkan mereka yang terinfeksi menderita gejala demam ringan, ruam, dan mata merah. Namun, diperkirakan 80 persen orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala-gejala tersebut. [pp]
Sumber: VOA-Indonesia