Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kalau Tak Ingin Buta Saat Gerhana Matahari, Cukup Lihat Pantulannya Saja

Menkes Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menganjurkan agar masyarakat tidak menatap langsung ke arah matahari saat gerhana.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kalau Tak Ingin Buta Saat Gerhana Matahari, Cukup Lihat Pantulannya Saja
Instagram eyehornbill
Memandang gerhana matahari dengan kacamata khusus. 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menganjurkan agar masyarakat tidak menatap langsung ke arah datangnya sinar matahari pada saat terjadi gerhana matahari total.

“Cukup lihat pantulannya saja, atau gunakan kacamata yang benar-benar anti ultraviolet," kata Menkes pada acara Rapat Kerja BPOM di Lombok belum lama ini.

Sinar ultraviolet (UV) ini dipastikan masih ada, meski saat terjadi gerhana matahari total, sinar matahari akan terhalang sehingga suasana akan menjadi mendung atau gelap.

Nila mengingatkan penggunaan kacamata hitam juga sangat berbahaya karena belum tentu memiliki anti ultraviolet.

Dikatakannya, saat menatap ke arah GMT maka akan menyebabkan pupil membesar dan sinar UV akan masuk ke dinding retina (macula).

Fenomena ini akan menyebabkan kerusakan pada retina mata bahkan mengalami kebutaan.

Bila tidak ingin kehilangan momen ini, masyarakat dapat menyiapkan alat filter atau kacamata khusus sehingga momen puncak yang berlangsung sekitar 3 menit ini dapat disaksikan.

Berita Rekomendasi

Moment puncak akan bisa dirasakan di Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas