Jangan Anggap Enteng, Rambut Rontok Bisa Saja Gejala Medis Serius, Begini Mengatasinya
Berikut sembilan penyebab rambut rontok dan bagaimana menanganinya.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Semua orang pernah mengalami rambut rontok.
Biasanya hal ini terlihat saat mandi pagi, saat menggunakan mesin pengering rambut, atau ketika bersisir. Jangan khawatir, itu normal.
"Rata-rata, kita kehilangan lima puluh sampai seratus rambut sehari," kata Francesca Fusco, MD, dermatolog di New York City yang mengkhususkan diri dalam rambut rontok.
"Dan akan ada rambut baru yang akan tumbuh menggantinya," imbuh dia.
Tapi rambut rontok mungkin juga merupakan gejala kondisi medis yang lebih serius yang perlu evaluasi oleh dokter kulit dan mungkin menjalani pengobatan.
Berikut sembilan penyebab rambut rontok dan bagaimana menanganinya.
1. Hypothyroidism
Jutaan orang, kebanyakan dari mereka perempuan, menderita penyakit tiroid.
Ketika tubuh Anda menghasilkan hormon tiroid terlalu sedikit, Anda dikatakan memiliki hipotiroidisme, atau tiroid kurang aktif.
Kondisi ini akan memengaruhi metabolisme, denyut jantung, dan suasana hati.
Jika tubuh Anda membuat terlalu banyak hormon, Anda dikatakan memiliki hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif.
Ketika Anda tidak memiliki jumlah hormon yang tepat, Anda mungkin melihat perubahan dalam fungsi tubuh.
Salah satunya mengalami kerontokan rambut.
Apa yang dapat Anda lakukan: Periksakan diri pada dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membuat hormon tiroid kembali normal.
2. Keturunan
Rambut rontok yang diturunkan secara genetik dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Menurut American Academy of Dermatology, ini adalah penyebab paling umum.
Gen ini diwariskan dari sisi ibu atau ayah, Anda lebih mungkin untuk mengalami kerontokan rambut jika kedua orang tua Anda memiliki masalah kerontokan rambut.
Apa yang dapat Anda lakukan: Memperlambat rambut rontok dengan memakai minoxidil (Rogaine) ke kulit kepala sebanyak dua kali sehari.
Obat tersebut dapat digunakan pada perempuan maupun pria, khusus untuk perempuan ada baiknya untuk menggunakan formula ini dalam takaran rendah demi mencegah efek samping.
Perempuan tidak diperbolehkan menggunakan minoxidil jika sedang hamil atau menyusui.
Selain itu, pada pria juga dapat diobati dengan obat minum, finasteride (Propecia).
3. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis, sebuah kondisi sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.
Kondisi ini dialami sekitar 1,5 juta orang dan cenderung menyerang perempuan.
Apa yang dapat Anda lakukan: Periksakan kesehatan jika rambut rontok disertai nyeri sendi, kelelahan, dan gejala lain dari lupus.
Dapat diobati dengan obat oral seperti prednisone.
Jika Anda juga memiliki ruam pada kulit kepala, Anda perlu melihat dokter kulit, yang kemungkinan akan meresepkan krim topikal.
4. Anemia
Wanita yang mengalami siklus menstruasi hebat atau tidak cukup mengonsum makanan kaya zat besi mungkin rentan terhadap kekurangan zat besi, sehingga darah tidak memiliki cukup sel darah merah.
Sel darah merah mengangkut oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh, memberikan energi yang Anda butuhkan.
Apa yang dapat Anda lakukan: Makan makanan kaya zat besi seperti daging sapi, daging babi, ikan, sayuran hijau, sereal, dan kacang-kacangan, juga makanan yang kaya vitamin C yang akan meningkatkan penyerapan zat besi.
Wanita membutuhkan 18 mg zat besi per hari, 8 mg setelah menopause; minta dokter Anda meresepkan suplemen zat besi.
"Anda juga dapat menggunakan suplemen khusus untuk rambut rontok," kata Dr. Fusco.
5. Sindrom ovarium polikistik
Sebanyak lima juta wanita di Amerika Serikat menderita sindrom ovarium polikistik.
Kondisi ini dapat dimulai sejak usia 11, disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon di mana ovarium memproduksi terlalu banyak hormon laki-laki. Kondisi ini sering menyebabkan kemandulan.
Apa yang dapat Anda lakukan: Sebagian besar kasus PCOS diperlakukan dengan pil KB yang ampuh menghalangi testosteron.
Jika Anda tidak dapat menggunakan pil KB, dokter mungkin meresepkan spironolactone (aldactone), yang juga akan menghalangi hormon laki-laki.
Kehilangan berat badan juga dapat membantu mengurangi efek dari hormon laki-laki.
6. Kondisi kulit kepala
Kulit kepala yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan yang menyulitkan rambut untuk tumbuh.
Kondisi kulit yang menyebabkan rambut rontok diantaranya dermatitis seboroik (ketombe), psoriasis, dan infeksi jamur seperti kurap.
Apa yang dapat Anda lakukan: Setiap kondisi membutuhkan resep dokter.
Biasanya menggunakan shampoo obat untuk dermatitis seboroik, obat atau terapi cahaya untuk psoriasis, dan antijamur oral untuk kurap. (*)