Tingkatkan Akses dan Layanan RS Tipe C dan Tipe D Melalui Kampanye Inovasi yang Peduli
Program ini juga menekankan pada pentingnya pemanfaatan teknologi kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GE Healthcare, Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) bersama Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, mengampanyekan “Inovasi yang Peduli.
Kampanye edukasi publik untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, khususnya di lingkungan rumah sakit tipe C dan D.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen GE Healthcare untuk mendukung program layanan kesehatan universal Pemerintah Republik Indonesia, melalui peningkatan kapasitas tenaga medis dan penyedia layanan kesehatan, utamanya mereka yang bekerja di rumah sakit tipe C dan D.
Program ini juga menekankan pada pentingnya pemanfaatan teknologi kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan.
Di samping itu, kampanye ini juga dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan upaya preventif dalam memelihara kesehatan melalui terapan gaya hidup sehat dan aktif.
Marvy Arnold Lumentut, Country Marketing Head GE Healthcare Indonesia, Jumat (3/6/2016) mengatakan, kampanye akan menjangkau target sasaran sedikitnya 100 tenaga kesehatan (spesialis obstetri ginekologi, spesialis kardiologi dan spesialis radiologi) serta 1.000 orang warga penerima manfaat.
Awalnya kampanye dilakukan di Provinsi Jawa Barat, 27-29 Mei 2016 (Bandung, Cimahi, Sumedang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Cianjur, Bekasi, Garut dan Cirebon), Jawa Timur, 29-31 Juli 2016 (Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan, Malang, Jombang, Gresik dan Lamongan).
Kemudian Jawa Tengah, 26-27 Agustus 2016 (Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, Temanggung dan Magelang) serta Sumatera Utara, 23-24 September 2016 (Medan, Deli Serdang, Langkat, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Binjai dan Tebing Tinggi).
dr. Heru Aryadi, MPH, Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) Pusat. Oleh karenanya, ARSADA menyambut baik program yang dilihatnya tepat dalam mengekspos pusat pelayanan dan para tenaga kesehatannya dengan pengetahuan, teknologi kesehatan dan praktik medis terkini.
Indonesia masih memiliki kesenjangan besar dalam sistem kesehatan, termasuk dalam hal ketersediaan infrastruktur dan tenaga kesehatannya.
Berdasarkan data terakhir dari laman Bina Usaha Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Indonesia hanya memiliki 1.979 Rumah Sakit Umum dan 544 Rumah Sakit Khusus untuk melayani lebih dari 240 juta orang yang tersebar di 17.000 pulau yang berarti hanya ada sekitar 1,07 tempat tidur di rumah sakit per 1.000 jumlah populasi dan 36,1 dokter per 100.000 jumlah populasi.
Sejalan dengan jumlah penduduk kelas menengah yang diprediksi akan tumbuh dua kali lipat pada 2020, dan target pemerintah untuk mencapai 100% penduduk yang terlindung oleh asuransi kesehatan BPJS.
Data di atas menggambarkan bahwa ekuitas menjadi tantangan tersendiri di tengah upaya pemerintah mencapai status kesehatan universal bagi seluruh warga negara dan memperluas kepesertaan asuransi kesehatan BPJS karena ketidakmerataan akses terhadap layanan kesehatan.
Disparitas ini terjadi antar daerah dan untuk itu dibutuhkan dukungan lintas sektor untuk menjembatani kesenjangan ini.
Program Inovasi yang Peduli hadir sebagai salah satu contoh nyata kerjasama pemerintah-swasta-masyarakat dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, termasuk di tataran rumah sakit rujukan, di Indonesia.
Kampanye ini juga mengombinasikan pendekatan promotif dan preventif seperti yang menjadi prioritas dalam Rencana Strategis 2015-2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam bentuk sesi edukasi dan pemeriksaan kesehatan kehamilan dengan ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan jantung dengan elektrokardiografi (EKG) secara cuma-cuma bagi warga di beberapa wilayah di Indonesia.