Terjebak Macet Puluhan Jam Saat Mudik, Kemenkes: Kelelahan dan Kekurangan Cairan Berdampak Fatal
"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal. Apalagi pada kelompok rentan anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis"
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
![Terjebak Macet Puluhan Jam Saat Mudik, Kemenkes: Kelelahan dan Kekurangan Cairan Berdampak Fatal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mogok_20160704_125132.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini dikabarkan 13 korban pemudik meninggal dunia saat mobil
yang mereka tumpangi terjebak macet berjam-jam lamanya di ruas tol di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mengacu pada laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Daerah, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Achmad Yurianto membantah pemudik tersebut meninggal di satu tempat dan di satu hari yang sama.
Menurutnya, data 13 pemudik yang meninggal tersebut merupakan data akumulasi dalam tiga hari sejak 3 hingga 5 Juli di berbagai tempat, dengan berbagai faktor risiko.
"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal. Apalagi pada kelompok rentan anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, jantung dapat meningkatkan risiko," kata Yuri dalam keterangan resminya, Rabu (6/7/2016).
Dia menambahkan, kondisi itu diperburuk oleh kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup karena pemakaian AC terus menerus.
Menurutnya, hal itu bisa menurunkan oksigen serta naiknya kadar CO2.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengingatkan kepada masyarakat yang menjalani perjalanan jauh saat Idul Fitri, baik mudik atau saat kembali ke kota asal agar selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan.
Kemenkes telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan, terdiri dari 870 Posko Kesehatan, 2.000 Puskesmas, 371 RS, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan," kata Oscar.
"Masyarakat silahkan hubungi untuk mendapatkan pertolongan. Kalaupun ambulan belum tiba, operator akan memandu tindakan emergensi apa yang dapat dilakukan keluarga, kerabat atau pemudik yang sakit. Dengan demikian kejadian yang tidak diharapkan dapat diminimalisir," tutur Oscar.