Pergeseran Pola Makan Picu Hipertensi
Salah satu penyakit yang berhubungan dengan pola makan adalah hipertensi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Salah satu penyakit yang berhubungan dengan pola makan adalah hipertensi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7 persen. Prevalensi tertinggi ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan (39,6 persen) sedangkan terendah di Papua Barat (20,1 persen) dan pada Riskesdas Tahun 2013, Kasel masih tinggi menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia.
Menurut Rosihan Anwar SGz MPH, Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, hipertensi merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini.
Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi.
Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.
Hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko.
Terjadinya pergeseran pola makan di kota-kota besar dari pola makan tradisional ke pola makan Barat yang komposisinya terlalu tinggi kalori, banyak protein, lemak, gula tetapi rendah serat menimbulkan ketidakseimbangan konsumsi gizi.
Ini, merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, jantung koroner dan masalah kesehatan lain.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk mencegah dan mengontrol tekanan darah dengan mengurangi dan mengelola stres, makanan yang sehat yang terdiri dari banyak buah dan sayuran segar yang menyediakan nutrisi seperti potassium dan serat. Kemudian, membatasi asupan natrium dengan mengurangi jumlah garam ditambahkan ke makanan atau dari semua sumber harus tidak lebih dari lima gram per hari (satu sendok teh).
Selanjutnya, menyadari bahwa banyak makanan olahan yang tinggi natrium, membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh, menjaga berat badan yang sehat, melakukan aktivitas secara fisik, orang dewasa harus terlibat dalam minimal 30 menit setiap hari dalam seminggu, menghindari rokok, dan membatasi penggunaan alkohol. Memeriksakan secara teratur tekanan darah, mencegah dan menangani kondisi medis lainnya seperti diabetes, karena sekitar 60 persen orang yang mengidap diabetes juga memiliki tekanan darah tinggi.
Banyak sudah manfaat yang kita dapat dari berpuasa seperti meningkatkan kekebalan, meningkatkan fungsi organ tubuh menjadi lebih baik, menurunkan lemak jahat seperti kolesterol dan trigliserida, menormalkan gula darah serta tekanan darah, dan membuang racun yang ada di tubuh kita yang sangat berbahaya kalau tetap ada. Semoga kita selalu bisa menjaga pola makan yang benar dan kita bisa hidup dalam kesehatan yang baik, dengan sehat kita bisa beribadah dan bekerja dengan baik.